Lintang Pukang dan Nekat Pemudik Atas Nama Rindu

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 12 Mei 2021 09:14 WIB
Sebagian warga mengakali larangan mudik dengan mengatur waktu pulang lebih awal, ada pula yang bersiasar di tengah perjalanan.
Ilustrasi. Bus yang membawa sejumlah penumpang melaju dari terminal bayangan Pondok Pinang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (5/5/2021). (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Pulang jauh hari sebelum tiba masa larangan mudik juga dilakukan warga lain, Denny. Karyawan swasta ini mengaku menyiasati peniadaan mudik dengan pulang lebih awal.

Ia menuturkan, mudik bersama anggota keluarga pada tahun ini terpaksa ditempuh demi bisa berkumpul bersama orang tua di kampung halamannya di Samarinda, Kalimantan Timur.

"Menjenguk orangtua," ucap Denny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, mudik di tengah pandemi Covid-19 ini sebenarnya tidak terlalu merepotkan dibandingkan situasi masa-masa awal wabah. Pasalnya Denny dan keluarganya hanya perlu memenuhi sejumlah syarat perjalanan dengan transportasi udara, salah satunya menyertakan hasil negatif tes Covid-19.

Dokumen hasil tes Covid-19 itu juga tak sulit. Ia hanya perlu bersabar dan menunggu antrean tes antigen di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

Bagi Denny itu tak masalah. Sekalipun mendekati periode larangan mudik, jumlah penumpang di bandara meningkat. Alhasil antrean pun tak bisa dihindari.

"Ya mengantre sedikit waktu tes di klinik dekat rumah sama pemeriksaan di bandara," ucap dia.

Petugas melakukan pemeriksaan tes cepat COVID-19 di area Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 22 Desember 2020. PT Angkasa Pura II menyediakan layanan PCR test dan rapid test antigen bagi para calon penumpang pesawat guna memenuhi protokol kesehatan untuk memastikan penerbangan yang sehat khususnya jelang Natal dan Tahun Baru 2021. CNN Indonesia/ Adhi WicaksonoIlustrasi. Petugas melakukan pemeriksaan tes cepat Covid-19 di area Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 22 Desember 2020. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Cerita berbeda diungkapkan pemudik lain, Aldi. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual makanan di salah satu kantin di sebuah kantor di Jakarta itu mengatakan perjalanan mudiknya menuju Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada 30 April lalu, tidak mudah.

Aldi menuturkan, pilihan pulang ke kampung halaman mengendarai sepeda motor sempat hampir gagal setelah diberhentikan polisi. Dia diminta untuk putar balik saat hendak masuk ke Kabupaten Tasikmalaya.

"Kemarin saya hampir enggak bisa mudik, karena pas mau sampai disuruh putar balik," cerita Aldi.

Namun, Aldi tak mengikuti perintah putar balik tersebut. Setelah menjauh dari titik pemeriksaan, dia memutar otak, mencari cara agar tetap bisa tiba di Purwakarta.

Dia kemudian memindahkan tas ransel yang digendongnya ke dalam bagasi motor. Tak cukup itu, Aldi juga membuka jaketnya supaya tak terlihat seperti seorang pemudik.

Ia meyakini, siasat itu akan berhasil, mengingat motor yang dikendarainya menggunakan pelat nomor dari Kabupaten Purwakarta.

"Bisa kalau begitu, karena motornya juga pelat T [kode pelat nomor untuk Purwakarta], jadi saya kayak warga lokal kemarin," ucap Aldi.

Benar saja, cara itu akhirnya berhasil mengantarkan Aldi tiba di kampung halaman.

Menurut Aldi, ia tak menjumpai proses pemeriksaan dokumen hasil tes Covid-19 oleh aparat, selama perjalanannya dari Jakarta menuju Purwakarta. Meskipun, ia mengaku telah menyiapkan hasil rapid test antigen sebelum mudik ke Purwakarta.

Pemerintah menetapkan melarang mudik mulai 6-17 Mei 2021 demi menekan laju penyebaran virus corona. Tapi atas nama rindu keluarga dan kampung halaman membuat sejumlah warga menyiasati pelbagai aturan demi tetap bisa pulang.

Pelbagai ahli epidemiologi hingga pemerintah berulang kali mengingatkan risiko penularan Covid-19 akibat pergerakan orang. Kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini pun ditempuh berkaca dari lonjakan kasus pada libur Idulfitri 2020 yang mencapai 93 persen.

(mts/nma)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER