Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menegaskan tak boleh ada kegiatan takbir keliling di wilayah provinsi ibu kota Jawa Tengah dan sekitarnya tersebut malam ini.
Ia pun menyatakan telah mengerahkan sejumlah personel untuk memantau adanya pergerakan takbiran keliling dengan melibatkan banyak warga. Sementara, untuk gangguan kamtibmas, Polrestabes Semarang telah menerjunkan Tim Elang yang melakukan patroli 24 jam penuh.
"Sesuai imbauan Pemerintah, takbiran keliling tidak dilakukan. Kami telah mengerahkan personil memantau adanya takbiran keliling dengan melibatkan banyak warga. Kalau sampai ada, kami akan minta untuk bubar. Cukup di Masjid dan sekitaran kampung saja. Untuk gangguan kamtibmas, kami terjunkan Tim Elang berpatroli 24 jam penuh," ujar Irwan di Pos Pelayanan Simpang Lima Semarang, Rabu (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan langsungnya bersama Dandim 0733 BS Semarang Kolonel Inf Yudhi Diliyanto, mereka memastikan sejauh ini tak ada keramaian warga di sejumlah titik pusat kota, termasuk jalan-jalan protokol Semarang. Beberapa mal dan pusat perbelanjaan pun tak terlihat adanya kepadatan pengunjung.
"Kita pantauan sore sampai malam ini kondisinya aman. Tidak ada keramaian warga di pusat kota dan jalan protokol. Mal dan tempat swalayan juga tidak ada kepadatan," ujar Yudhi.
Sementara itu, diketahui sepekan sebelum Lebaran, Polrestabes Semarang meluncurkan aplikasi LIBAS yang merupakan singkatan dari Polisi Hebat Semarang. Lewat aplikasi LIBAS, masyarakat dapat meminta sejumlah pelayanan, dari pantauan CCTV di sejumlah titik di Kota Semarang, laporan kejadian atau peristiwa lewat tombol darurat (Panic Button), hingga bantuan ambulans dan pemadam kebakaran.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan semua pengelola objek wisata yang tetap beroperasi selama libur Lebaran 2021 agar membatasi jumlah pengunjung maksimal 30 persen untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19.
"Kalau objek wisata yang buka, maksimal pengunjung 30 persen. Saya sarankan selalu ada pengelola yang patroli dan mengingatkan agar pengunjung ketat dengan protokol kesehatan," kata Ganjar di Semarang, Selasa (11/5).
Orang nomor satu di Jateng itu mengungkapkan masih menemui orang-orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan saat mengecek sejumlah objek wisata.
"Mereka tidak pakai masker, kumpul-kumpul tidak berjarak, juga ada wisatawan yang tidak pakai masker. Jadi itulah pentingnya petugas yang patroli, tentu karena ini wisata, maka mengingatkannya dengan cara yang baik," ujarnya.
Ganjar menyebutkan ada sejumlah daerah yang menyatakan akan menutup semua destinasi wisata diantaranya Kabupaten Magelang, Kebumen, Wonogiri, dan Kabupaten Semarang.
"Kudus melaporkan tutup, tapi direvisi beberapa tempat wisata tetap buka dengan pengunjung maksimal 30 persen. Mudah-mudahan daerah lain mempersiapkan agar tidak terjadi kerumunan yang membahayakan," katanya.
Bagi daerah yang tetap membuka pariwisata saat libur lebaran, Ganjar mewanti-wanti agar semuanya disiapkan dan harus bisa mengontrol jumlah pengunjung agar tidak terjadi kerumunan.
"Kalau melihat kondisi ramai dan mengakibatkan kerumunan, pengelola harus berani mengontrol dengan ketat. Kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," tegasnya.