Polisi membuka sementara Pantai Carita usai demonstrasi yang dilakukan pedagang dan pengelola wisata Carita yang menolak penutupan lokasi wisata.
Aksi demonstrasi terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Polisi yang berjaga akhirnya membolehkan lokasi wisata tetap buka untuk menenangkan massa aksi.
Kapolsek Carita, Iptu Dadan mengaku demonstrasi terjadi karena menolak penutupan destinasi secara mendadak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demo itu tadi dari pedagang dengan pengguna banana boat, karena pedagang itu, karena ini ditutup, karena namanya masyarakat tidak terima, karena jualan, jualan itu juga dari pinjeman. Sementara dibuka dulu lah, untuk meredam masyarakat," kata Kapolsek Carita, Iptu Dadan, Minggu (16/05).
Pedagang, pengelola wisata, hingga pengelola wahana permainan di Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, berdemonstrasi menolak penutupan objek wisata.
Mereka menilai kebijakan Pemorov Banten plin-plan. Saat bulan ramadan membolehkan destinasi wisata buka, namun ditengah jalan menutupnya.
"Kesel, kenapa kebijakannya plin-plan, kan sudah tahu mereka juga, sudah memprediksi kali akan ada lonjakannya seperti ini, kenapa paksain buka, maksud dan tujuannya apa seperti itu buat kita," kata Hilma, pengelola Pantai Pasir Putih Carita, Minggu (16/05).
Menurut Hilma, dia kebingungan membayarkan gaji pegawainya. Padahal pantainya sudah menerapkan prokes Covid-19, seperti menyediakan masker, menaruh tempat cuci tangan, memeriksa suhu tubuh pengunjung hingga memberikan himbauan untuk menjaga jarak.
Puncak pengunjung objek wisata Pantai Pasir Putih terjadi Sabtu, 15 Mei 2021 sebanyak seribu orang. Sedangkan hari ini, Minggu, 16 Mei 2021, hanya sekitar 500 orang saja.
"Fasilitas prokes ada, masker di sediain, termometer ada. Lebih ke beban moral banget kita, kerugian banyak, karyawan harus di bayar, operasional dibayar juga, pemasukan enggak ada. Jumlah pengunjung seribu mungkin ada, kalau hari ini sekitar 500-an," terangnya.
Sebagai rasa solidaritas, pengelola banana boat sebagai wahana rekreasi di Pantai Pasir Putih Carita, Aan, ikut serta berdemonstrasi menolak kebijakan Gubernur Banten, Wahidin Halim, yang menutup destinasi wisata.
"Bukan cuma banana (boat), semua pedagang disini juga menginginkan dibuka juga ini lokasi. Semua yang punya usaha disini juga ikut demo," ujar Aan, Minggu (16/05/2021).
Aan bercerita kalau pedagang berhutang dulu untuk berjualan. Dibayar setelah dagangannya laku. Namun sebelum habis, terlanjur disuruh tutup oleh Pemprov Banten.
Mereka berdagang dan membuka usahanya, agar dapur tetap ngebul dan ekonomi keluarga tetap bertahan ditengah hantaman pandemi Covid-19.
"Kita kan panennya hari Lebaran, bulan puasa sepi, hari ini ada kendala," terangnya.
(ynd/eks)