Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus merangkak usai libur panjang Lebaran. Setidaknya 1,85 juta kasus Covid-19 telah tercatat hingga hari ini, Sabtu (5/6).
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus Covid-19 mencapai 15,1 persen. Beberapa daerah tujuan mudik, seperti Kudus di Jawa Tengah, juga sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Kabupaten Kudus menjadi satu-satunya daerah di Pulau Jawa yang berstatus merah alias tingkat penularan Covid-19 tinggi. Selain warga biasa, virus corona juga menjangkit para tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com merangkum sejumlah peristiwa terkait pandemi Covid-19 dalam 24 jam terakhir sebagai berikut:
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus Ahmad Ipul mengatakan tengah mendalami penyebab lonjakan kasus Covid-19 yang dialami tenaga kesehatan di Kudus. Ipul menyebut dari beberapa nakes yang diwawancara, beberapa orang mengaku kelelahan.
Hingga kemarin, Jumat (4/6), IDI mencatat ada 33 dokter yang turut terpapar Covid-19 bersama ratusan tenaga kesehatan lainnya.
"Tapi dari beberapa yang sudah kita tanya-tanya, kebanyakan memang mereka merasa kelelahan semua. Beberapa dokter IGD dengan jumlah pasien segitu, mereka capeknya minta ampun, sehingga [mudah] terpapar," katanya ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (5/6).
Pemprov Jawa Tengah mengirim 96 orang dokter untuk membantu penanganan Covid-19 di Kudus. Keadaan di kabupaten itu jadi sorotan usai lonjakan kasus pascalebaran.
Para dokter dikirim dari RSUD Moewardi, Surakarta. Sebagian dokter dikirim oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah.
''Total ada 96 dokter dan perawat yang diperbantukan, dengan rincian lima dokter spesialis paru, lima dokter spesialis penyakit dalam, 38 dokter umum, dan 48 perawat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dilansir Antara, Sabtu (5/6).
Pemprov Jateng juga sedang berupaya mengirim 198 orang perawat. Jateng juga akan mengirim tenaga kesehatan lain, seperti analis kesehatan, ahli gizi, hingga apoteker, ke Kudus.
Dua instansi pemerintah berbeda kebijakan soal pembatasan orang yang dari India, Pakistan, dan Filipina. Perbedaan kebijakan terletak pada waktu karantina bagi orang yang datang dari tiga negara tersebut.
Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Plt Dirjen P2P Nomor SR.03.04./II/1084/2021 tentang Pelaporan dan Penanganan Kedatangan WNA dan WNI-PMI. Kemenkes mewajibkan orang yang datang dari India, Pakistan, dan Filipina untuk karantina 14x24 jam.
Namun, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan semua orang yang datang dari luar negeri wajib karantina selama 5x24 jam. Kebijakan karantina 14x24 jam masih dalam kajian pemerintah.
"Untuk pelaku perjalanan dari negara lain, termasuk Pakistan dan Filipina, masih belum diputuskan untuk karantina 14X24 jam," ucap Sekretaris Eksekutif KPCPEN Susiwijono Moegiarso pada keterangan tertulis, Sabtu (5/6).
China menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac untuk kelompok anak dan remaja. Vaksin itu kini boleh disuntik kepada kelompok usia 3-17 tahun.
Di Indonesia, vaksin Sinovac baru digunakan untuk penyuntikan kelompok usia 50-59 tahun dan lansia. Vaksin Sinovac juga digunakan untuk vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan pekerja publik yang berada di rentang usia produktif.
Hingga Sabtu (5/6), Indonesia telah menyuntik vaksin Covid-19 kepada 17.581.464 orang. Baru 11.121.469 orang di antaranya yang telah menerima dua dosis vaksin.
Per Sabtu (5/6), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.850.206 kasus, bertambah 6.594 dari hari sebelumnya. Jumlah kasus aktif atau orang yang masih terjangkit Covid-19 mencapai 96.973 orang.
Pemerintah mencatat 51.449 orang telah meninggal dunia karena Covid-19. Adapun jumlah orang yang telah sembuh mencapai 1.701.784 orang.
(dhf/fra)