SUARA ARUS BAWAH

Respons Warga atas 'Karpet Merah' DKI Buat Pesepeda Road Bike

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jun 2021 06:09 WIB
Wacana 'karpet merah' DKI bagi pesepeda road bike di jalan raya protokol ibu kota RI tersebut mengundang respons dari pengguna jalan serta pesepeda jenis lain.
Sejumlah pesepeda melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu di Jakarta, Sabtu, 5 Juni 2021. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Sementara itu, salah seorang pesepeda Rio Simatupang (36) tidak mempersoalkan apakah Pemprov DKI menetapkan jalur khusus bagi para pengguna sepeda pada hari dan jam tertentu ataupun tidak.

Meski demikian, ia menilai keputusan pemerintah membuat jalur khusus bagi pesepeda itu sebagai bentuk terobosan.

"Yang penting ada jalan aja. Kalau lewat di kebon-kebon kan susah," kata Rio saat bersepeda di wilayah Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Rio, sepeda tak ubahnya seperti transportasi motor dan mobil.

Rio, bahkan mengaku mencari nafkah dengan sepedanya, di mana dia berkeliling berjualan nasi kuning cakalang dan mengantarkan pesanan.

"Kantor saya di sepeda. Ini saya gunakan untuk bekerja," ujarnya.

Rio menilai keluhan pengguna jalan lainnya sama. Sebagaimana pengendara motor merasa terganggu dengan pesepeda di jalan raya, mereka juga merasa terganggu dengan kendaraan bermotor. Hal ini, menurutnya, juga berlaku pada pengendara mobil.

Rio sendiri sering menemui mobil yang terparkir atau pengendara bermotor di jalur khusus sepeda yang menghalangi jalannya. Meski demikian, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Bagi Rio, yang terpenting, baik pesepeda, pengendara motor, dan pengendara mobil, tetap bisa saling berbagi ruang di jalanan.

"Ya kalo mereka si mobil dan motor di jalur sepeda, ya saya ke jalur motor dan mobil. Mau dikhususin, mau nggak, ya jalan. Fleksibel aja," ujar dia yang menggunakan sepeda commuting yang dimodifikasi kargo guna mendukungnya mencari nafkah.

Seorang pesepeda di Darmawangsa, Puko, Kebayoran Baru, Rio Simatupang (36) tidak mempermasalahkan apakah Pemprov DKI Jakarta membuat jalur khusus sepeda atau tidak. Menurutnya, pengguna jalan bisa saling berbagi, Senin (7/6).Seorang pesepeda, Rio Simatupang (36), tidak mempermasalahkan apakah Pemprov DKI Jakarta membuat jalur khusus sepeda atau tidak. Menurutnya, pengguna jalan bisa saling berbagi, Senin (7/6). (CNN Indonesia/Syakirun Niam)

Sebagai informasi, sebelumnya Pemprov DKI berencana menetapkan jalan umum sebagai jalur permanen bagi pesepeda road bike.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan pihaknya telah mengambil keputusan tersebut dalam rapat. Pemprov DKI akan menjadikan jalan layang non tol Kota Kasablanka arah Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta Pusat, sebagai jalur khusus sepeda road bike pada Sabtu-Minggu sejak pukul 05.00-08.00 pagi

Selain jalur tersebut, pemprov DKI juga akan membuat jalur tambahan non-road bike di wilayah Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, pada Sabtu-Minggu.

"Kemudian lintasan road bike Sudirman-Thamrin pada Senin-Jumat diperbolehkan dari jam 5 sampai 6.30, untuk road bike Sudirman-Thamrin. Selain waktu tersebut dilarang, seluruhnya wajib menggunakan jalur sepeda permanen selain di jam itu," kata Riza, Senin (32/5) malam di Balai Kota.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo mengatakan bahwa pesepeda yang berada di luar jalur dan menghalangi oengguna jalan lainnya bisa ditilang.

Hukuman bagi pesepeda yang melanggar ini, kata Sambodo, telah tertuang dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Ada pelanggaran UU Lalulintas. Pasal 299 UU LLAJ," kata Sambodo sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (29/5).

(iam/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER