DKI Jakarta bakal memulai uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah tahap kedua, Rabu (9/6), tanpa menerapkan skema seperti yang dilatakan oleh Presiden Joko Widodo.
Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan pihaknya belum menerapkan skema yang diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada uji coba pembelajaran tatap muka besok.
"Kita belum mengadopsi yang arahan Pak Presiden. Pakai yang ada dulu," kata Taga kepada wartawan, Selasa (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, skema uji coba sekolah tatap muka di Jakarta pada tahap pertama menggunakan skema jumlah siswa di kelas maksimal 50 persen dari kapasitas. Kemudian, durasi belajar 3 sampai 4 jam per hari.
Selain itu, uji coba sekolah tatap muka pada tahap pertama berlangsung tiga hari, yakni Senin untuk kelas 4 SD, 7 SMP, dan 10 SMA. Berikutnya, Rabu untuk siswa kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA; serta Jumat untuk kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA.
"Sementara masih seperti itu," ujar Taga.
Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku akan menindaklanjuti permintaan Presiden.
"Terkait permintaan Pak Jokowi, tentu akan menjadi perhatian kita bersama. Tidak hanya di Jakarta, tapi seluruhnya," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (7/6).
Terkait kapasitas 25 persen di kelas, Riza mengaku pihaknya siap menjalankan perintah tersebut. Apalagi, DKI juga sudah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 50 persen.
Riza meyakini, dengan syarat 25 persen pihaknya dapat mengatur dengan lebih baik. Aturan ini juga dirasa lebih ketat dan aman bagi siswa.
"Kita akan lihat. Saya kira pak jokowi mendapatkan masukan-masukan dan memberikan perhatian berapa idealnya. kalau 25 persen yang terbaik mengapa enggak? Masukan-masukan Pak Presiden, pemerintah pusat akan didiskusikan," ujarnya.
"Semua keputusan yang diambil oleh kami Pemprov, Pak Gubernur selalu mendengarkan masukan, berdialog dari berbagai pihak, tidak terkecuali pemerintah pusat," lanjutnya.
Pemprov DKI telah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama di 85 sekolah semua jenjang mulai 7 hingga 29 April.
Sebanyak 85 sekolah itu tersebar di enam kabupaten/kota, dengan rincian satu sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, dan enam sekolah di Jakarta Utara.
(dmi/fra)