Sumatra Dominasi Zona Merah Covid, Diduga Akibat Wisata

CNN Indonesia
Rabu, 09 Jun 2021 00:22 WIB
Ilustrasi. Petugas kesehatan mengambil sampel lendir saat tes swab di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, 9 Juni 2020. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebaran kasus virus corona (Covid-19) di Sumatra dan sekitarnya mulai meningkat sejak April lalu hingga kini, imbasnya 12 dari 17 zona merah Indonesia pada sepekan terakhir hingga 6 Mei ditemukan di pulau besar paling barat Nusantara tersebut.

Zona merah merupakan daerah dengan risiko penularan tinggi Covid-19 di Indonesia. Semula, semenjak kasus pertama pandemi Covid-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret lalu, episentrum zona merah umumnya ada di wilayah Jawa-Bali.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menduga kenaikan kasus Covid-19 pada sejumlah provinsi di Pulau Sumatra dalam sepekan terakhir diakibatkan pergerakan warga yang mengunjungi tempat wisata pada libur Idulfitri 1442 Hijriah.

"Kenaikan pada provinsi seperti Riau, Kepulauan Riau, Aceh, bisa saja terjadi sebagai dampak dari tingginya mobilitas penduduk setempat ke tempat wisata pada periode Idulfitri," kata Wiku dalam konferensi pers yang dikutip Selasa (8/6).

Wiku kemudian mencontohkan mobilitas penduduk di Riau pada laporan pekan lalu mencapai 70 persen, sementara yang mengunjungi tempat wisata meningkat hingga 45 persen. Dengan temuan tersebut, Wiku menilai kenaikan kasus dapat dikarenakan akumulasi dari aktivitas yang berpotensi meningkatkan penularan di tengah masyarakat.

Dihubungi terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi ikut menduga kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI yang tiba di Sumatra dalam jumlah cukup masif menjadi salah satu penyebab mutasi virus corona paling banyak ditemukan di sana.

"Bisa juga kedatangan PMI jadi penyebab. Namun, PMI sudah kita lakukan pemeriksaan sesuai prosedur," kata Nadia.

Lebih lanjut, Nadia menilai, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Sumatra akhir-akhir ini juga berpotensi memiliki korelasi dengan munculnya varian-varian baru di Indonesia.

Nadia menyebut pihaknya masih terus mencari sumber transmisi, apakah benar-benar murni dari penularan antarwarga atau warga yang terpapar varian corona baru ternyata memiliki kontak dengan Warga Negara Asing (WNA).

"Sangat mungkin terjadi transmisi lokal, apalagi seperti Sumatra Utara dan Riau. Selain mereka ada varian baru, mereka juga kasusnya meningkat terus," ujar Nadia.

Data Satgas Penanganan Covid-19 per 6 Juni sebelumnya mencatat terdapat 17 kabupaten/kota yang masuk zona merah sepekan terakhir, dua di antaranya dari provinsi Jawa Tengah, dua lainnya dari Provinsi Jawa Barat, dan satu daerah dari NTB.

Adapun selanjutnya, 12 kabupaten/kota zona merah ditemukan di Pulau Sumatra dan kepulauan sekitarnya. Rinciannya dari Provinsi Sumatra Barat, ada di Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Kemudian, dua daerah lainnya berasal dari Provinsi Riau, yakni Kabupaten Siak dan Kabupaten Kuantan Singingi.

Selanjutnya dua wilayah dari Provinsi Kepulauan Riau, yakni Kabupaten Karimun dan Kota Batam. Tersisa empat daerah lain zona merah, masing-masing satu daerah diantaranya berasal dari Kota Banda Aceh, Aceh; Kabupaten Tebo, Jambi; Kota Medan, Sumatra Utara; dan Kota Palembang, Sumatra Selatan.

(khr/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK