Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri membantah isu komunisme dilekatkan pada dirinya. Hal itu ia tegaskan dalam orasi ilmiah pengukuhan gelar profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan RI, Jumat (11/6).
Awalnya, Megawati mengenang undangan oleh Presiden China, Xi Jinping, saat perayaan ulang tahun Partai Komunis China. Ia mengatakan saat itu juga diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan.
"Saya diundang pada Presiden Xin Jinping di ulang tahun partai komunisnya RRC. Saya beri sambutan," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sadar ucapannya bernada kontroversi, Megawati lantas mewanti-wanti agar publik tak menilai dirinya turut berpandangan komunis seperti RRC.
Ia lantas menyadari masih banyak orang yang berpikir dan memberikannya stempel sebagai tokoh komunis. Bahkan, ia mengatakan cap komunis itu sudah di stempel kepada sejak jadi anggota DPR.
"Nanti ada yang bilang betul enggak Bu Mega Komunis? Saya kan, selalu dibilang begitu. Sampai saat saya jadi anggota DPR sudah distempel itu," kata Megawati.
Megawati lantas membantah anggapan tersebut. Ia bercerita sempat dilakukan penelitian khusus (litsus) saat masa pemerintahan Presiden Soeharto. Litsus sendiri merupakan cara Orde Baru menyelidiki apakah seseorang pegawai negeri sipil memiliki paham komunisme atau tidak.
Alhasil, Megawati mengatakan hasil litsus itu menunjukkan dirinya bukanlah komunis.
"Jadi saya bilang yang komunis itu yang waktu itu, saya di litsus. Jadi saya bilang yang komunis itu yang litsus itu, tentara loh, ada Kolonel sama tiga Mayor, kalau saya enggak salah, kok saya lolos. Kan membingungkan kan kalau mengatakan saya komunis, saya komunis," kata dia.