Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono mengungkapkan mayoritas pasien terinfeksi virus corona (Covid-19) yang dirawat di Tower 4-7 saat ini datang dari kelompok ibu rumah tangga dan klaster keluarga.
Tugas menilai bahwa sebaran kasus Covid-19 di ibu kota dan sekitarnya telah meluas di lingkup komunitas mikro seperti RT/RW.
"Dari data surveilans RSD Wisma Atlet, kelihatan bahwa klaster keluarga menjadi klaster yang dominan disana, dan dari klaster itu tentunya klaster ibu rumah tangga," kata Tugas dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari cerita para ibu rumah tangga penyintas Covid-19, mayoritas dari mereka tidak tahu mengapa bisa sampai terinfeksi Covid-19.
Bahkan beberapa di antara mereka juga mengaku sudah membatasi mobilitas selama masa pandemi virus corona yang menjangkit Indonesia selama kurang lebih 15 bulan terakhir ini.
Tugas menilai sangat besar kemungkinan ibu-ibu tersebut tertular dari anggota keluarga seperti suami atau anak. Untuk itu, ia meminta tak hanya satu-dua anggota keluarga dalam satu atap yang patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19, melainkan harus segenap anggota keluarga.
"Apabila ada satu keluarga yang mobilitas tinggi, itu menjadi risiko," kata dia.
Melihat begitu banyak pasien yang datang, Tugas membuka peluang untuk mengalihfungsikan Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara.
Tower itu mulanya dimanfaatkan untuk karantina WNI dari luar negeri, tapi kini berpotensi menjadi tempat tambahan untuk karantina pasien covid-19 khusus dengan tanpa gejala alias OTG.
Upaya itu akan dilakukan apabila penambahan pasien covid-19 terus meningkat setiap hari. Sebab, saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Wisma Atlet Kemayoran mencapai 75,07 persen.
BOR memang mengalami penurunan, namun hal itu terjadi setelah terdapat penambahan tempat tidur mencapai 1.400 buah. Kini, tempat tidur Wisma Atlet bertambah kapasitas menjadi 7.394 dari yang sebelumnya berjumlah 5.994 tempat tidur.
"Ya memang ada rencana apabila terus bertambah, pasien-pasien OTG kita betul-betul arahkan ke Pademangan atau diarahkan ke Rusun Nagrak, Cilincing," ujar Tugas.
Merujuk data per Rabu (16/6) pukul 08.00 WIB, ada penambahan pasien covid-19 mencapai 160 pasien baru. Kini Tower 4,5,6, dan 7 Wisma Atlet telah terisi 5.551 pasien yang terdiri dari 2.748 pasien pria dan 2.803 pasien wanita.
Dengan jumlah kumulatif itu, Tugas kembali mengingatkan bahwa protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah serangkaian kepatuhan yang seharusnya tidak boleh ditawar lagi.
"Mari jangan kendor untuk disiplin protokol kesehatan. Paling penting utamanya memakai masker, kedua jaga arak, dan hindari kerumunan tentunya dan mobilitas. Karena mobilitas memungkinkan sekali kita bertemu dengan [manusia] yang lain," tuturnya.
(khr/bmw)