Terdakwa Rizieq Shihab membantah mencari panggung dengan menyebut beberapa pejabat Indonesia, seperti Kepala BIN Budi Gunawan hingga eks Kapolri Tito Karnavian dalam pleidoinya di perkara kasus penyebaran kabar bohong tes swab virus corona (Covid-19) Rumah Sakit Ummi, Bogor.
Hal itu Rizieq katakan saat membacakan duplik atas replik jaksa penuntut umum yang menyebut dirinya mencari panggung menyebut Budi Gunawan dan Tito dalam pleidoinya di PN Jaktim, Kamis (17/6).
"Di sini JPU sangat picik dan naif dalam membaca persoalan, karena penuh dengan buruk sangka," kata Rizieq.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizieq menyebut pernyataannya saat itu justru ingin memuji sikap BG serta Tito yang dinilai berjiwa besar. Pasalnya, mereka mau membuka pintu dialog rekonsiliasi demi persatuan dan kesatuan NKRI.
"Dalam pleidoi saya juga amat memuji bahwa hasil kesepakatan yang kami capai sangat bagus. Tapi saya menyesalkan kalau kesepakatan yang sudah sangat bagus tersebut akhirnya berantakan hanya karena adanya Operasi Liar Intelijen Hitam," kata dia.
Lebih lanjut, Rizieq juga mengatakan pleidoi yang dibuatnya turut memberi masukan kepada semua pihak, khususnya kepada BG serta Tito agar waspada Operasi Liar Intelijen Hitam.
Operasi itu, kata dia, dijalankan oleh pihak yang tidak suka melihat dialog dan rekonsiliasi di antara saya dan rezim penguasa.
"Sekadar nasihat untuk JPU yang berakhlak mulia, ketahuilah bahwa buruk sangka itu tidak baik dan bukan bagian dari akhlaq yang mulia, bahkan bisa mengantarkan kepada dosa dan fitnah," kata Rizieq.
Dalam repliknya, jaksa penuntut umum menilai pleidoi Rizieq hanya mencari panggung untuk menyalahkan orang lain ketika menyeret banyak tokoh nasional dalam kasus penyebaran kabar bohong tes swab virus corona di RS Ummi.
Jaksa menganggap tudingan Rizieq kepada tokoh-tokoh nasional tak memiliki relevansi dengan perkara hukum. Ia juga menilai cerita tersebut juga tak memiliki kaitan dengan fakta hukum selama di persidangan.
"Yang semua tidak hubungannya dengan fakta-fakta persidangan dengan perkara a quo," kata jaksa.
Rizieq sempat mengaku pernah bertemu BG dan Tito dalam pleidoi perkara tes swab RS Ummi. Pertemuan itu, kata Rizieq, sempat terjadi di salah satu hotel berbintang lima di Arab Saudi pada 2017-2018 lalu.
Rizieq mengatakan intinya pertemuan itu bertujuan untuk rekonsiliasi dan dialog dengan pemerintah.
Namun pihak BIN membantah pertemuan tersebut.
(rzr/psp)