3 Provinsi 'Menyerah' Tak Punya Anggaran untuk Lockdown

CNN Indonesia
Senin, 21 Jun 2021 20:33 WIB
Tiga provinsi yakni Yogyakarta, Jabar, DKI, menyerah jika harus menerapkan lockdown lantaran tak ada anggaran untuk membiayainya.
Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim

Di Jakarta, usulan lockdown juga sempat mendapat penolakan. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengatakan bahwa PSBB ketat bukan pilihan bijak dalam kondisi saat ini.

Belajar dari pengalaman setahun terakhir, Pemerintah Provinsi DKI telah banyak mengalokasikan anggaran selama beberapa kali menerapkan PSBB.

Ia khawatir, PSBB ketat akan kembali menguras pendapatan, sehingga Pemprov tak dapat membiayai kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita satu tahun lebih kemarin DKI sudah banyak yang kita korbankan dari segi ekonomi. Kenapa? Karena satu-satunya pendapatan DKI itu dari pajak. Jadi kalau ini direm lagi, kita enggak punya uang untuk mendanai kesehatan kita," kata Zita beberapa waktu lalu.

Situasi itu justru akan lebih fatal, sebab pemerintah tak memiliki pendapatan dari sektor pajak.Menurut Zita, aspek kesehatan dan ekonomi lebih baik berjalan bersamaan.

Saat ini, katanya, sejumlah lini usaha mulai kembali bergeliat setelah sempat tutup karena PSBB. Ia khawatir ekonomi akan kembali lumpuh jika pemerintah menarik rem darurat. 

"Ini kalau terlalu kencang, remnya terlalu kencang ya nanti akibatnya pajak kita drop. Kalau pajak kita drop, tidak bisa Pemprov melakukan pembiayaan untuk kesehatan," kata Zita.

Desakan lockdown diketahui mulai diutarakan berbagai pihak selama sepekan terakhir, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra misalnya.

Hermawan mengatakan pemerintah memiliki dua opsi yang bisa diambil saat ini, yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat atau lockdown regional. Dari kedua opsi itu, pilihan yang paling sesuai saat ini menurut Hermawan adalah lockdown regional.

Satgas IDI juga telah meminta pemerintah menerapkan lockdown selama dua pekan untuk menekan penularan covid-19.

Desakan itu tak lepas dari kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia yang mulai tak terkendali. Berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus corona di Indonesia bertambah hingga 14.536 pada Senin (21/6).

Penambahan ini merupakan jumlah kasus harian tertinggi selama wabah Covid-19 menyebar di Indonesia.

Tambahan kasus tersebut menggenapkan kasus positif Covid-19 di Indonesia tembus 2.004.445 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.801.761 dinyatakan sembuh, dan 54.956 meninggal dunia. Dengan demikian, per hari ini ada 147.728 kasus aktif di Indonesia.

(dmi/pris)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER