Pemakaman Jenazah Covid di DIY Naik Dua Kali Lipat
Aktivitas pemakaman jenazah Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat dua kali lipat seiring melonjaknya angka kasus harian dalam sepekan terakhir.
"Dari kemarin rata-rata 6-7 pemakaman (sehari), sekarang bisa 15-20, ya seratus persen," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal, Kamis (24/6).
Peningkatan frekuensi aktivitas pemakaman, kata Danang, tecermin dari meningkatnya tingkat fatalitas kasus atau angka kematian (fatality rate) pasien Covid-19. Berdasarkan data Pemda DIY per kemarin mencapai 2,58 persen.
Dikatakan Danang, BPBD DIY secara kolektif-kolaboratif terlibat aktivitas pemakaman jenazah Covid-19 yang dilakukan kabupaten/kota. Tak jarang harus mem-backup penuh ketika terjadi kekurangan personel di lapangan.
"Relawan di BPBD itu relawan yang bisa bertugas sampai ke wilayah-wilayah untuk memberikan dukungan. Kita tidak ambil alih karena itu urusan dan tanggung jawab mereka, tapi kalau mereka butuh bantuan, kita siap," ujarnya.
Terpisah, relawan Tim Penanganan Jenazah Infeksius Palang Merah Indonesia Bantul, Wisnu Wardhana tak menampik peningkatan angka permintaan pemakaman dengan protokol Covid-19. Dari yang sebelumnya hanya dua kali selama sepekan menjadi sampai delapan kali dalam seminggu.
"Sempat dalam satu hari memakamkan sampai empat jenazah sejak kasus kematian ikut naik sepekan ini," kata Wisnu melalui pesan WhatsApp.
Bahkan, kata Wisnu, regunya belakangan makin kerap dimintai bantuan memakamkan jenazah Covid-19 di wilayah Kota Yogyakarta atau kabupaten lain, buntut saking tingginya angka kematian di daerah tersebut.
Dijelaskannya, setiap regu pemakaman Covid-19 terdiri dari 8-14 orang. Mereka terbagi dalam tugas pemulasaraan jenazah, pemakaman dan tim dekontaminasi.
"Kami juga sempat saat pemakaman jenazah Covid-19 di Bambanglipuro (Bantul) sampai harus menerjunkan dua tim, karena kondisi medan dan jenazah yang berat," tegas Wisnu.
(kum/ain)