Wawalkot Ambon Khawatir Varian Delta Usai Bocah Mati Covid

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jun 2021 15:57 WIB
Ilustras pemulasaraan Covid-19 di wilayah Ambon, Maluku. (CNN Indonesia/Said)
Ambon, CNN Indonesia --

Wakil Wali Kota Ambon, Maluku, Syarif Hadler mengaku khawatir dengan risiko penularan virus corona (Covid-19) varian delta di wilayahnya.

Kekhawatiran Syarif itu pun makin mengemuka setelah mendengar kabar meninggalnya seorang bocah berusia 11 karena paparan Covid-19.

"Dengan kematian anak di bawah usia atau bocah berusia 11 tahun yang meninggal Covid beberapa hari kemarin diduga kuat virus corona varian delta asal India sudah merebak di Kota Ambon,"kata Syarif di Balai Kota Ambon, Senin, (28/6).

Atas dasar itu, ia pun menyarankan kepada warga ibu kota Maluku tersebut tak kendor protokol kesehatan, juga ketika memakai masker kini mulai menggunakan dua lapisan.

Untuk mencegah penularan virus delta, kata Syarif, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy sudah mengundang seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Satuan Gugus Tugas (Satgas) guna membicarakan pencegahan penularan virus corona varian delta di wilayah itu.

Dari pertemuan itu, wali kota kemudian mengutus sekretaris kota, kepala BPBD, Kasatpol PP dan KLH untuk melakukan pengecekan terhadap ketersediaan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di rumah sakit guna mengantisipasi lonjakan virus SARS-CoV-2 varian delta.

Untuk diketahui, rumah sakit yang disediakan pemkot Ambon untuk pasien Covid penuh, sehingga pengecekan ini dilakukan agar memastikan tempat tidur atau bed di rumah sakit menghadapi mutasi virus corona varian delta tersebut.

"Karena rumah sakit di Ambon sudah tidak bisa menampung pasien covid lagi, langkah kita akan menambah satu rumah sakit lagi dalam waktu dekat," ujar Syarif.

Sanggahan Varian Delta

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengatakan mutasi virus corona varian delta belum merebak di kota Ambon. Ia juga menyanggah soal informasi yang menyatakan kematian bocah berusia 11 tahun berjenis kelamin perempuan yang meninggal Covid varian delta di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Leimena.

"Yang nyatakan terpapar virus Delta dari mana? Kami belum dapat info itu. Yang bersangkutan meninggal terpapar Covid-19," tulis Wendy Pelupessy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin malam.

Sejauh ini, kata dia, belum ada yang dikonfirmasi meninggal terpapar virus delta, karena spesimen pasien masih harus melewati pemeriksaan 'Whole Genome Sequence' di Balitbangkes.

"Sampai sekarang belum ada data dari Balitbangkes bahwa di Kota Ambon sudah ada varian Delta," kata dia.

Sebelumnya, viral warga menjemput pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Johanes Leimena pada Minggu (27/6).

Remaja putri (11) berinisial PH itu diambil paksa oleh keluarga dari kamar jenazah saat menunggu pemulasaraan untuk dimakamkan di taman corona, di kawasan Durian Patah, Hunut, Kota Ambon. Keluarga yang memprotes langsung membawa jenazah menuju mobil angkutan kota yang sudah terpakir di halaman rumah sakit.

Direktur RSUP Leimena Ambon, dr Gelestinus Eigya Munthe pun telah mengonfirmasi peristiwa penjemputan jenazah PH oleh pihak keluarga. Ia mengatakan bocah perempuan itu dikonfirmasi positif corona berdasarkan hasil tes usap saat dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP Leimena Ambon pada Minggu (27/6) petang.

"Belum sempat dirawat setelah dibawah ke UGD langsung meninggal, saat dites skrining ternyata positif covid antigen, saat jenazah dievakuasi ke kamar jenazah sambil menunggu hasil Tes Cepat Molekuler  (PCR) untuk memastikan jenazah terpapar covid, namun keluarga pasien tidak sabar dan mengambil paksa jenazah covid," tutur Eigya melalui rekaman suara diterima CNNIndonesia,com, Selasa, (29/6).

Ia mengatakan hasil PCR yang keluar kemudian pun menyatakan almarhumah memang positif Covid. Oleh karena itu, kata dia,  petugas dari kepolisian, Satpol PP dan satgas menuju rumah pasien untuk mengambil jenazah dan dimakamkan secara protokol covid di Taman Corona, Desa Hunut, Kota Ambon, Maluku pada Senin malam.

(sai/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK