Dua pekan lagi sekolah didorong segera membuka opsi pembelajaran tatap muka (PTM). Namun kebijakan ini membuat Nihan bingung karena tak kunjung kembali mendapat panggilan vaksinasi virus corona (Covid-19).
Ia membaca seruan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di media yang mengimbau guru divaksin Covid-19 sebelum mengajar di sekolah. Tapi sampai hari ini, Selasa (29/6), dia belum divaksin.
Baca juga:PPKM Mikro Darurat Diterapkan 3 Juli |
Nihan merupakan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Sekolahnya sudah mulai bersiap melakukan PTM Tahun Ajaran 2021/2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih banyak juga [guru] yang belum divaksin. Sementara kami masuk kan tanggal 12 [Juli]. Nah, katanya enggak boleh masuk kalau belum divaksin," tutur Nihan kepada CNNIndonesia.com.
Nihan bersama guru-guru lain di Kabupaten Seluma baru tahu akan diberi vaksin pada awal Juni ini, 4 bulan sejak vaksinasi pertama guru dihelat di DKI Jakarta.
Kepala sekolah dan guru, kata Nihan, diundang ke kantor camat untuk mendapatkan vaksin dosis pertama beberapa waktu lalu.
Nihan sudah semangat. Ia membayangkan dengan vaksinasi, pembelajaran bisa berjalan tanpa kendala jaringan dan keterbatasan gawai seperti setahun ke belakang.
Tahunya, Nihan tidak bisa menerima vaksin di hari itu karena sedang batuk-batuk dan habis mengkonsumsi obat. Sampai hari ini, dia belum menerima informasi kapan vaksinasi akan dijadwalkan ulang.
Nihan pribadi mengaku tak begitu pusing ingin cepat-cepat divaksin. Ia percaya vaksinasi bukan satu-satunya senjata melawan Covid-19. Menerapkan protokol kesehatan dengan ketat menurutnya sudah cukup untuk menjaga diri.
Yang ia permasalahkan justru terkait pembukaan sekolah. Nihan takut tak bisa mengawasi PTM secara langsung di hari pertama masuk sekolah karena belum mendapat vaksin.
"Karena aturan ini, di bawah tanggal 12 ini saya akan berusaha divaksin," tuturnya.
Lisda Yanti juga hanya bisa gigit jari melihat masyarakat di atas 18 tahun mulai menerima vaksin di sejumlah provinsi di Pulau Jawa. Padahal, mahasiswi yang akrab disapa Idda itu sudah menanti-nanti vaksinasi Covid-19.
Idda tinggal di Kampung Paribau Makassang, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Ia bercerita sampai hari ini dia belum mendengar sosialisasi terkait vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum dari pemerintah daerah.
Informasi terkait vaksin dia dapat dari saudara iparnya yang berprofesi sebagai guru dan sudah divaksin. Dari iparnya, ia baru tahu Kabupaten Berau sebenarnya sudah mulai membuka vaksinasi untuk masyarakat umum.
"Infonya vaksin untuk masyarakat sudah dibuka, tapi baru ada di satu titik," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Hanya satu tempat vaksinasi di Berau, berjarak 50 menit perjalanan dengan mobil. Baca halaman berikutnya...