Suara Tunawisma Ibu Kota, Kian Terabaikan di Masa Pandemi

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 09:43 WIB
Tunawisma di Jakarta menjadi kelompok terabaikan selama pandemi covid-19. Mereka tak mendapat vaksin yang jadi perlindungan melawan virus corona.
Tunawisma menjadi kelompok terabaikan selama pandemi covid-19 karena tak menerima bantuan apalagi ikut vaksin pemerintah. (Foto: CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Musli duduk terlunta di sekitaran Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/7) sore. Tepat di depannya, terparkir gerobak sampah yang menjadi tempat tinggalnya selama ini.

Bukan tanpa sebab dia hidup di gerobak, pria 68 tahun itu tak memiliki rumah untuk berpijak. Musli baru selesai berkeliling mencari sampah, begitu kira-kira caranya bertahan hidup selama ini. Meski pandemi, situasi tetap mengharuskan dirinya hidup tanpa tinggal di bawah atap.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai sejak 3 Juli lalu pun tak membuatnya membatasi mobilitas di ibu kota. Pasalnya, Musli akan kesulitan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari jika tak pergi bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan aktivitasnya Musli jadi warga yang rentan tertular Covid. Namun perhatian terhadap tunawisma seperti Musli tak sebesar perhatian kepada masyarakat lain.

Sejak dulu, Musli tak pernah merasakan tes Covid-19, baik itu secara rapid tes, swab antigen, RT-PCR, ataupun GeNose.

Ayah dari 10 orang anak ini menduga, dirinya tak terjaring karena tidak memiliki kartu identitas.

"Tidak pernah (dites Covid), enggak ikut saya. Saya kan enggak punya identitas, saya minder sendiri," ucap Musli saat berbincang dengan CNNIndonesia.com tepat di depan Taman Proklamasi.

Dia menceritakan bahwa kartu identitasnya telah hilang beberapa tahun lalu. Kala itu, dia menaruh segala kepunyaannya di gerobak miliknya.

Namun barang tersebut raib dicuri orang tak dikenal. Tak hanya sekali, empat kali total gerobaknya telah dicuri orang. Hal itu yang kemudian membuatnya kini tak memiliki tanda pengenal lagi.

Musli kebingungan apakah dirinya dapat menerima fasilitas-fasilitas negara yang diperuntukkan dalam penanganan Covid-19 jika tak punya identitas.

Termasuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang tengah digencarkan oleh pemerintah untuk menciptakan kekebalan komunal (herd immunity). Musli mengaku sebenarnya ingin mendapat vaksin.

"Ya sebetulnya pengen sih, cuma bagaimana. Tapi kalau bisa sih masih sehat saja sekarang," kata dia tersenyum tipis.

Musli tak begitu memahami seberapa bahaya virus ini. Namun dia tahu wabah memang ada dan mengancam.

"Kalau saya nggak pernah ngerti begituan, cuma yang jelas saya lihat di Hotel Mega (Proklamasi) ini banyak orang menampung di sini. Makanya saya tahu, saya tahunya begitu doang," ucap Musli sembari menunjuk ke arah hotel yang dimaksud.

"Biasanya kan kosong, sekarang diisi orangnya kok banyak. Makin hari tambah-tambah," cetusnya lagi.

Kondisi kesehatan Musli pun naik turun. Dia beberapa kali sering merasa lemas hingga memaksanya terbaring di gerobak. Namun, tanpa akses ke fasilitas kesehatan, dia juga tak tahu apakah dirinya tertular atau tidak. Sementara pemerintah sibuk menggemborkan bahaya orang-orang positif yang tidak bergejala alias OTG.

Hanya berbekal keyakinan Musli optimis dirinya hanya kelelahan dan tak terjangkit virus yang telah menjadi pandemi di dunia ini.

"Banyak perubahan dari tubuh saya. Cuma saya pikir penyakit biasa, capek doang," ujarnya menutup perbincangan.

Apa yang dialamiMusli juga dialami para tunawisma lain. Setidaknya di ibu kota Jakarta. Baru-baru ini petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta mengevakuasi seorang perempuan tunawisma di sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO).Perempuan itu diduga terpapar Covid-19.

Informasi itu diunggah di akun Twitter @satpolPP_Jakpus. Dari keterangan di cuitan tersebut, perempuan tunawisma itu ditemukan pada Rabu malam (7/7) pukul 22.42 WIB.

"Satpol PP Kecamatan Cempaka Putih melaksanakan evakuasi kepada seorang ibu tunawisma yang diduga tertular Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan antigen dan langsung dirujuk ke RS Wisma Atlet Kemayoran," demikian cuitan tersebut, sebagaimana dikutip Kamis (8/7).

Berlanjut ke halaman berikutnya....

Menanti Vaksin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER