Dihubungi terpisah, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadilah mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan secara resmi mengenai jumlah perawat yang mengundurkan diri selama pandemi covid-19.
Ia menyebut kebanyakan yang dilaporkan mereka yang mengundurkan diri karena pensiun dan melanjutkan studi. Sementara resign terkait beban kerja selama pandemi covid-19 belum ada laporan khusus.
"Saya belum dapat laporan data sampai hari ini, di sistem pemantauan kami juga belum ada," kata Harif kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Harif tak menampik jika akhir-akhir ini banyak faskes yang mengeluhkan kekurangan SDM perawat.
Ia mengatakan kondisi kekurangan itu terjadi lantaran jumlah pasien covid yang melonjak, sementara tak sedikit perawat yang terpapar virus corona dan harus istirahat.
Harif mengatakan sejauh ini pihaknya hanya menerima 900-an laporan nakes yang terpapar Covid-19 sepanjang pandemi berlangsung di Indonesia mencatat 25 persen nakes di masing-masing faskes terpapar Covid-19.
"Kalau yang meninggal riil datanya karena selalu dilaporkan. Yang wafat sampai hari ini sudah 440 totalnya, terutama di Juli sudah 92 orang," ujarnya.
Adapun untuk menambal kekurangan jumlah perawat, PPNI menurutnya telah berkoordinasi dengan pemerintah untuk mencoba merekrut mahasiswa keperawatan semester akhir untuk ikut bergabung sebagai relawan perawat dalam menangani pasien covid-19 di Indonesia.
CNNIndonesia.com pun telah mencoba menghubungi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengetahui kondisi nakes, terutama dokter.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih, dan Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adb Khumaidi. Namun hingga berita ini ditulis, baik Daeng maupun Adib tak menjawab panggilan telepond dari CNNIndonesia.com, Jumat petang.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 14 JULI Rekor Positif Covid-19 Meroket, Tembus 54.517 Kasus Harian |
Pemerintah sebelumnya juga menyanggupi bakal menambah puluhan ribu nakes, perawat dan dokter untuk menangani lonjakan kasus Covid-19. Nakes yang disiapkan ini berasal dari mahasiswa kedokteran dan perawat yang baru lulus kuliah.
Pemerintah mencatat jumlah kebutuhan perawat di Pulau Jawa dan Bali mencapai 21.044 orang. Namun, saat ini yang tersedia hanya 4.368 perawat yang tersebar di Jawa-Bali. Dengan demikian, masih dibutuhkan 16.675 perawat baru.
Oleh karena itu, pemerintah akan merekrut para perawat dan bidan dari mahasiswa tingkat akhir hingga mereka yang sudah lulus uji kompetensi. Total dari dua kategori tersebut ada sekitar 19.013 orang.
(khr/kid)