Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendesak penyelesaian pencemaran lingkungan akibat tambang emas ilegal saat melantik M Jakfar Sukhairi Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina).
Pelantikan itu sendiri digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (22/7).
Tambang emas liar di Madina diketahui semakin merajalela. Tak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, sejumlah bayi yang lahir di wilayah itu cacat diduga terpapar merkuri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bupati Madina segera konsolidasi, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Merkuri yang digunakan untuk tambang emas ini sudah kita rencanakan memang kemarin [supaya ditutup]. Tapi sempat terhenti rencana itu. Dan ini akan ditindaklanjuti kembali," kata dia.
Edy menyebutkan warga yang menambang emas secara ilegal di sana akan diberi pekerjaan seperti mengurus pertanian dan peternakan. Sebab, warga itu selama ini menggantungkan hidup dari bertani dan berternak.
"Penambang yang sifatnya penambang liar, dia akan kembali ke tugasnya melaksanakan pekerjaan seperti pertanian peternakan perikanan atau perkebunan. Nanti akan kita fasilitasi itu," ujarnya.
"Banyak pekerjaan di sana, karena tanah begitu subur, tanah yang bisa mendorong perekonomian, ada kopi, sayur mayur yang sangat menjanjikan," tambah Edy.
Ia juga meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Madina langsung mengonsolidasikan para pihak terkait untuk menentukan prioritas.
"Pulang dari sini jangan lah euforia pesta, segera konsolidasi, pelajari benar apa yang harus anda lakukan, yakinkan bahwa sumpah itu benar-benar meresap di jati diri anda. Di Madina kasus stunting, paru paru dan TBC juga cukup tinggi. Ini harus segera ditindaklanjuti," tutup Edy.
(fnr/arh)