Sengkarut Data Kematian Covid, Pusat-Daerah Selisih 20 Ribu

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 09:02 WIB
Perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah terjadi berulang kali selama pandemi Covid-19. Tidak ada upaya mengintegrasikan data.
Seorang warga menutup nisan kerabatnya yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 dengan plastik di TPU Tegal Alur, Jakarta, Selasa (29/12/2020). (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Said menilai pemerintah selama ini tidak ada upaya untuk mengintegrasikan data agar tak ada perbedaan.

"Itu kan muncul pertanyaan. Ini sudah kejadian bukan sehari, dua hari, sudah satu tahun pandemi ini selalu ada gap data, kenapa enggak ada perubahan? Atau memang mereka tahu, tapi dibiarin. Kalau menurut saya sih tahu, tapi ya sudah (dibiarkan)," ucap Said.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pihaknya tidak pernah mengotak-atik data jumlah kematian Covid-19. Sebab, proses pendataan tersebut dilakukan secara terkontrol dan terstruktur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wiku, setidaknya ada dua faktor yang memungkinkan perbedaan data kematian di pusat dan daerah. Pertama, adanya perbedaan definisi mengenai kematian.

Wiku menyebut data kematian yang dicatat oleh Satgas sudah melewati tahap konfirmasi atau pasien yang dinyatakan meninggal sudah dipastikan karena Covid-19.

"Perbedaan angka ini dapat disebabkan karena perbedaan definisi kematian yang dicatatkan di sumber tersebut dan yang ditetapkan oleh pemerintah," ucap dia.

Kedua, kata Wiku, perbedaan data dapat disebabkan adanya ketertundaan (delay) pelaporan data daerah ke pusat.

Ia menyebut dengan lonjakan kasus seperti saat ini, tenaga kesehatan akan lebih dulu mendahulukan tes dan pencatatan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dibandingkan data kematian.

"Entri data [kematian]-nya pasti dinomorduakan karena mereka ingin memberikan pelayanan yang baik adalah testing dulu. Sehingga datanya delay begitu,"ujarnya.

(yoa/pmg)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER