Janji Pemerintah Pusat memasok oksigen medis sesuai kebutuhan harian berbagai rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum seluruhnya terpenuhi.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastuie menuturkan, kebutuhan oksigen cair berdasarkan pemakaian harian 83 rumah sakit se-DIY mencapai 49,7 ton per harinya.
"Tapi suplai dari pusat, baik dari CSR maupun reguler itu hanya sekitar 20-30 ton liquid. Ditambah oksigen (CSR) ya hampir 35 ton," kata Pembajun di Mapolda DIY, Sleman, Sabtu (24/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buntutnya, rumah sakit menggenapi kebutuhan harian dengan mencari pasokan dari sumber lain serta memanfaatkan pemakaian oksigen tabung.
"Oksigen liquid ini memang bisa dikonversi jadi oksigen tabung, tapi ini juga kita harus pertimbangkan lossnya (kebocoran)," imbuh Pembajun.
Dalam mengantisipasi kekurangannya, lanjut Pembajun, Polda DIY ikut menyalurkan bantuan pasokan oksigen cair ke berbagai rumah sakit besar dalam beberapa kesempatan.
Terbaru adalah mendistribusikan 12 ton oksigen cair ke RS Bethesda, RS Panti Rapih, RS Bhayangkara, RS PKU Muhammadiyah Gamping dan RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Di samping itu, berbagai rumah sakit di DIY memperoleh bantuan sebanyak 250 oksigen konsentrator dari Kementerian Kesehatan.
"Tetapi (oksigen konsentrator) membutuhkan daya listrik yang cukup tinggi. Bagaimanapun ketergantungan terhadap oksigen liquid maupun tabung bisa sedikit berkurang berkat oksigen konsentrator ini," pungkasnya.
Wakapolda DIY Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menambahkan, Polda DIY terus berkoordinasi dengan rumah sakit maupun Pemda DIY terkait ketersediaan oksigen medis ini dari waktu ke waktu.
Slamet mengatakan Polda DIY turut mendata ketersediaan oksigen bagi pasien isolasi mandiri. Langkah ini menyikapi langkanya oksigen eceran di masyarakat, sekaligus mengantisipasi kasus mortalitas yang cukup tinggi angkanya selama beberapa pekan terakhir.
"Kami siapkan 200 tabung ukuran besar. Ini ada kendala di pengisian, makanya begitu kami geser ke rumah sakit, shelter, atau ke yang isoman, harapannya kalau kosong segera dikembalikan untuk kami reload," tegas Slamet.
Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut daerahnya mendapat alokasi jatah oksigen medis untuk penanganan pasien Covid-19 maupun non-Covid-19 sebanyak 47,6 ton sehari.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 24 JULI Positif Covid-19 Bertambah 45.416 Kasus, 1.415 Meninggal |
Pernyataan itu disampaikan Sultan usai mengikuti rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, membahas masalah kelangkaan oksigen di DIY, Minggu (4/7) petang.
Kata Sultan, hasil rapat memutuskan Pemerintah Pusat sepakat mengalokasikan jatah oksigen rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 maupun reguler di DIY dengan kapasitas lebih dari biasanya.
"(Dialokasikan) 47,6 ton," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Minggu.
Pada rapat koordinasi itu juga disepakati alokasi oksigen cadangan untuk keperluan darurat berbagai rumah sakit di DIY, yakni sebanyak separuh dari 47,6 ton sehari.
![]() |