Cerita Ibu Hamil Reaktif Covid-19 Susah Cari RS Buat Bersalin

CNN Indonesia
Minggu, 01 Agu 2021 13:15 WIB
Karmila (32), warga Kecamatan Simomulyo, Lampung Selatan, kesulitan mencari rumah sakit yang mau melayani persalinan setelah ia dinyatakan reaktif covid-19.
Setelah ditolak beberapa rs, Karmila akhirnya melahirkan anaknya di RS Airan Raya, Lampung Selatan dengan membawa dua buah tabung oksigen cadangan. llustrasi. (iStockphoto/Motortion).

Di tengah kondisi kebingungan karena mendapatkan penolakan dari beberapa rumah sakit, Karmila dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya sekitar pukul 06.00 WIB sembari menunggu ada keajaiban. Keluarga berharap mendapat bantuan dari para pemangku kebijakan agar Karmila dan bayinya segera mendapat pertolongan medis.

"Di perjalanan pulang, kami semua hanya bisa sedih dan pasrah. Kok begini amat ya, mau lahiran saja susah ditolak RS sana-sini. Bagaimana nasibnya ini, karena inikan nyawa dua orang yang harus ditolong (ibu dan bayinya). Saya berpikir, apa memang begini ya nasib wong cilik selalu dibuat susah," ujarnya.

Dapat Penanganan Medis

Rabu (28/7) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Karmila dibawa lagi oleh keluarganya ke RS Airan Raya di Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan dengan membawa dua buah tabung oksigen sebagai cadangan jika nanti rumah sakit tidak ada stok oksigen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya keajaiban itu datang, begitu sampai di RS Airan Raya Karmila dan keluarganya bisa bernapas lega. Mereka diterima dengan baik oleh pihak RS Airan Raya, dan Karmila langsung mendapatkan penanganan medis dan ditempatkan di ruangan bersalin.

"Kami sekeluarga merasa bersyukur dan terima kasih sekali, akhirnya mbak Karmila dapat petolongan medis di RS Airan Raya. Bahkan kami disambut baik sama petugas RS Airan Raya, tidak ditolak-tolak dan Mbak Karmila langsung masuk ruang perawatan," ucap Rini.

Sekira pukul 15.00 WIB, Karmila melahirkan secara normal tanpa harus operasi xaesar seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

"Alhamdulilah lahir normal dan sehat. Bayinya perempuan dan beratnya 3,4 Kg. Karena kondisi bayinya ini sedikit lemah dan keracunan air ketuban saat masih di kandungan, sementara ini banyinya masih dilakukan perawatan medis," kata Rini.

Keluarga Karmila pun merasa lega, karena ibu dan bayinya selamat dan keduanya juga sehat. Selain itu juga, persalinan Karmila tidak harus dilakukan operasi caesar.

Kemudian, Jumat (30/7/2021) sore kemarin, Karmila bisa dibawa pulang oleh keluarganya dari RS Airan Raya setelah pihak RS melakukan swab kedua terhadap Karmila untuk mengetahui lebih lanjut hasil yang sebelumnya Karmila dinyatakan reaktif covid-19.

Sementara bayi yang baru dilahirkan Karmila, belum bisa dibawa pulang karena masih harus dilakukan perawatan medis agar kondisi sang bayi benar-benar sehat. Saat ini, bayi Karmila ditunggu oleh adik ipar Karmila di RS Airan Raya. Pihak keluarga Karmila berharap, kondisi bayinya dalam keadaan baik dan sehat sehingga bisa segera dibawa pulang.

Perjuangan Karmila sama dengan yang dialami seorang ibu bernama Martini (35), warga Dusun Rancasadang, Desa Banjarsuri, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan yang ditolak 6 Rumah Sakit (RS) di Lampung dengan alasan ruangan penuh saat mau melahirkan belum lama ini.

Pengalaman keduanya menggambarkan sulitnya ibu hamil yang dinyatakan reaktif covid-19 untuk mendapatkan pelayanan medis jelang persalinan.

(zai/sfr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER