Baliho Puan Maharani Ramaikan Solo, FX Rudy Akui Tak Pasang
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku tidak pernah memasang baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani meski tampak di sejumlah titik di Solo beberapa pekan terakhir. Sejauh ini belum diketahui pemasang baliho tersebut.
Baliho di sejumlah titik itu berisi berbagai tema. Selain imbauan agar mematuhi PPKM Darurat, beberapa baliho menampilkan gambar Puan dengan tulisan 'Kepak Sayap Kebhinekaan'.
Lihat Juga : |
"Enggak ada instruksi. DPC saya enggak pernah masang," katanya melalui telepon, Rabu (4/8).
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku tidak tahu-menahu sejak kapan baliho tersebut dipasang. Tak menutup kemungkinan baliho tersebut dipasang oleh tim relawan Puan Maharani. Puan sendiri memiliki Posko pemenangan di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo.
"Mestinya [Tim Relawan Puan]. Saya enggak masang kok," kata Rudy.
Rudy menyebut pemasangan baliho juga dilakukan tanpa koordinasi dengan DPC PDIP Solo.
"Enggak pernah ada komunikasi tentang itu. Tahu-tahu sudah ada yang masang," katanya.
Wajah Putri Presiden Megawati itu sudah terpasang di sejumlah titik di Kota Solo. Di antaranya di Jalan Radjiman, Letjend S Parman, Ronggowarsito dan Kapten Mulyadi.
Salah satu warga Solo, Ilham Satriawan menilai baliho tersebut tidak bernilai edukatif bagi warga. Menurutnya pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan 'Kepak Sayap Kebhinekaan' tidak jelas.
"Kebhinekaan itu artinya perbedaan. Apakah kita mau memperluas perbedaan," katanya.
"Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika. Tidak hanya berbeda tapi harus bersatu," katanya.
Hal senada, disampaikan warga Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Mario Dono. Ia menilai baliho tersebut menunjukkan ambisi Puan untuk maju sebagai kontestan di Pemilihan Presiden 2024.
"Itu menunjukkan ambisi untuk jadi capres 2024 saja. Kalau mau sosialisasi sebaiknya terjun ke masyarakat," katanya.
Ia menyayangkan Puan yang hanya muncul dalam bentuk gambar tanpa pernah menyapa konstituen di Kota Solo. "Cuma baliho saja kenapa tidak pernah terjun ke masyarakat. Padahal dia dapilnya di Soloraya," katanya.
(syd/ain)