Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jutaan warga Jakarta yang belum divaksin Covid-19 hingga sekarang.
"Di Jakarta yang tersisa harus divaksin itu masih ada 2,7 juta orang. Siapa 2,7 juta ini? Yang belum berinisiatif untuk datang sendiri, yang vaksin di bulan awal-awal itu memang yang sudah menunggu," kata Anies saat meninjau sentra vaksinasi BPP HIPMI di Jakarta Utara, Jumat (3/9).
Anies menyampaikan ada sejumlah faktor yang membuat sekitar 2,7 warga itu belum divaksin, diantaranya karena belum yakin hingga belum merasa aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 2 SEPTEMBER 2021 Rangkuman Covid: Mobilitas Dekati Normal, Nakes Belum Vaksin |
Ada juga, kata dia, karena terkendala kegiatan sehari-hari yang membuat mereka tidak mungkin meninggalkan tempat bekerja.
'HIPMI hadir menjawab itu. Satu tagline-nya vaksin aman. Kedua, yang datang ke sini adalah masyarakat yanh kalau mereka tidak melakukan kegiatan keseharian, belum tentu punya penghidupan. Karena itu terima kasih vaksinasinya ditandem. Mereka yang datang ke sini kebutuhan hari ini, ditangani oleh HIPMI," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menjelaskan soal kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota yang menurutnya telah terkendali.
Ia menjelaskan soal positivity rate di Jakarta yang sudah di bawah 5 persen. Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
WHO menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk.
"Kemudian kasus aktifnya sudah di bawah 7 ribu. Padahal bulan Juli kemarin kita 113 ribu kasus aktif. Tanggal 16 Juli itu puncaknya dan dalam waktu satu bulan turun menjadi di bawah 10 ribu. Ini kerja keras semua pihak," ujarnya.