Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengkritik langkah pemerintah memutuskan untuk uji coba membuka mal untuk anak usia di bawah 12 tahun. Menurut dia, seharusnya pemerintah mengedepankan membuka sekolah agar anak bisa segera kembali belajar tatap muka.
"Setahuku anak-anak rindu sekolah, tidak rindu mal. Karena itu, di mata saya ya, yang membidangi pendidikan, rasanya belum perlu anak-anak kita untuk diberi akses, diberi kesempatan untuk ke mall. Lebih baik anak-anak kembali ke sekolah," kata Syaiful di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/9).
Menurut Syaiful, kondisi penularan Covid-19 yang mulai menurun ini seharusnya menjadi momentum pemerintah membuka kembali sekolah, daripada membuka mall. Ia juga meyakini jika anak-anak lebih memilih kembali ke sekolah daripada mall.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kira-kira sederhana ya, anak-anak disuruh milih, dikasih opsi, milih ke mall atau ke sekolah, saya meyakini hasil surveinya kira-kira 99 persen anak-anak akan ingin kembali ke sekolah," ujarnya.
Kendati begitu, ia melihat keputusan pemerintah membuka mall bagi usia di bawah 12 tahun ini ibarat mengiming-imingi anak-anak dengan permen.
Politikus PKB itu mengaku tidak tahu kepentingan di balik keputusan pemerintah membuka mall untuk anak usia di bawah 12 tahun. Namun begitu, ia berharap keputusan ini tidak membuat anak semakin malas ke sekolah.
"Saya enggak tahu persis ya kepentingannya seperti apa. Tapi yang jelas dari sisi kami, dari sisi pendidikan, setelah 1,5 tahun anak-anak enggak keluar dan hari ini kita sedang menghadapi darurat pendidikan, saya kira jangan sampai opsi balik diperbolehkan ke mall malah menjadikan anak-anak malas ke sekolah," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai, keputusan tersebut sudah melalui berbagai pertimbangan.
Ia menilai, pemerintah tidak hanya mempertimbangkan dari sisi kesehatan masyarakat terkait pembukaan mall untuk anak usia di bawah 12 tahun. Menurutnya, pemerintah juga mempertimbangkan kondisi ekonomi dalam mengambil kebijakan ini.
"Saya rasa pemerintah sudah punya pertimbangan, terutama dari selain sisi kesehatan, tapi juga sisi perbaikan ekonomi dan lain-lain," kata Dasco.
Meski pemerintah sudah mengizinkan anak bisa masuk ke mal, Dasco mengingatkan agar orang tua tetap waspada dan menjaga anak mereka masing-masing. Menurutnya, orang tua juga harus berperan mendisiplinkan anak-anaknya untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tetap ingatkan kepada para orang tua untuk waspada untuk menjaga anak-anaknya tetap menjaga protokol kesehatan," ujarnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah mulai melonggarkan sejumlah aturan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menurut Dasco, pemerintah melonggarkan sejumlah aktivitas itu juga secara bertahap.
"Menurut saya dalam situasi seperti sekarang ini kita lakukan tahap demi tahap pelonggaran demi pelonggaran tapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tuturnya.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba membuka mall untuk anak usia di bawah 12 tahun.
Luhut mengungkap uji coba ini dilakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Selain itu, dalam perpanjangan PPKM yang baru, restoran yang berada di outdoor diizinkan beroperasi 50 persen.
(thr, dmi, kum/kid)