Gelisah Warga Wadas Polisi Bersenjata Wara-wiri di Desa

CNN Indonesia
Jumat, 24 Sep 2021 12:51 WIB
Warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, resah dengan kehadiran aparat bersenjata lengkap selama tiga hari dengan dalih patroli dan membagikan masker.
(CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

Kadiv Advokasi dan Kawasan Walhi Yogyakarta, Himawan Kurniadi mensinyalir kedatangan aparat ini masih terkait wacana penambangan material di Wadas untuk PSN Bendungan Bener. Menurutnya, warga yang menolak rencana tersebut dihujani tekanan selama beberapa tahun terakhir.

"Dari sekitar 2016 sampai hari ini banyak tekanan-tekanan yang utamanya dilakukan pihak kepolisian. Ini kemudian jadi preseden buruk soal keamanan apalagi demokrasi, ternyata negara abai menyikapi penolakan-penolakan oleh warga. Terbukti 3 hari ini warga jadi resah," kata Himawan.

"Ada indikasi memang sengaja untuk melakukan teror kepada warga, soalnya kalau mau bagi-bagi masker kenapa harus dan cuma di Desa Wadas saja dan pakai senjata lengkap," ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota LBH Yogyakarta Dhanil Algifari mengatakan terdapat indikasi dugaan pelanggaran HAM terkait kehadiran aparat bersenjata lengkap itu. Menurutnya, negara seharusnya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warganya, bukan sebaliknya. LBH Yogyakarta yang bertindak selaku kuasa hukum warga Wadas memikirkan untuk melaporkan peristiwa ini ke Komnas HAM.

"Dengan adanya teror dan intimidasi ini, ke depannya mungkin kita akan laporkan juga ke Komnas HAM," katanya.



Bantah Intimidasi

Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes M. Iqbal Alqudusy menampik tudingan yang menyebut jajaran Polres Purworejo telah melakukan intimidasi dan teror terhadap warga Wadas.

Iqbal mengklaim kedatangan aparat di Wadas sebatas melakukan bagi-bagi masker dan menjalankan tugas menjaga pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (Harkambtibmas).

"Aman di Purworejo. (Aparat) melaksanakan patroli dan membagi masker. Patroli adalah tugas Polri dalam rangka Harkambtimbas," kata Iqbal.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Purworejo AKBP Fahrurozi justru mempertanyakan kabar atau isu adanya ketakutan warga dengan patroli jajarannya. Ia meminta warga berpikir jernih.

Menurutnya, warga seharusnya merasa terayomi dengan kehadiran aparat kepolisian. Fahrurozi menyebut warga yang takut dengan keberadaan polisi biasanya adalah penjahat atau pelaku kriminal.

"Kami patroli dengan senjata itu kan cara kami sesuai SOP pastinya dalam melindungi warga dari kejahatan, dan gangguan kamtibmas, pastinya warga jadi merasa nyaman karena terlindungi oleh kami. Sebaliknya, yang justru takut dengan polisi itu biasanya penjahat atau pelaku kriminal," kata Fahrurozi lewat sambungan telpon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/9).

Fahrurozi menyayangkan keterlibatan pihak lain yang mencoba memperkeruh suasana yang sudah kondusif di Desa Wadas. Ia menuding ada pihak-pihak yang sengaja menyebarkan foto jajarannya dengan menambah narasi berlebihan.

"Kami tahu kok siapa yang bermain. Kami juga tahu bagaimana sikap warga sebenarnya. Kami berharap pihak luar, yang bukan warga Wadas tidak memperkeruh suasana. Soal patroli, kami juga tahu siapa yang disuruh untuk memfoto-foto patroli kami terus disebarkan dengan menambahkan narasi yang tidak pas," ujarnya.

(kum/dmr/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER