Tambahan kasus covid-19 per Jumat (15/10) berjumlah 915 orang. Kasus tambahan tersebut membuat total angka covid-19 sejak awal pandemi mencapai 4.233.014 kasus.
Satgas Penanggulangan Covid-19 mencatat tambahan 41 pasien meninggal, membuat total angka kematian mencapai 142.889 kasus. Sementara itu, total pasien sembuh mencapai 4.070.807 orang, setelah penambahan pasien sembuh sebanyak 1.408 orang pada hari ini.
Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 267.338 unit. Sementara itu angka aktif berada di angka 19.318 pasien, setelah berkurang sebanyak 534 pasien dibanding kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan ini aktivitas testing di Indonesia jadi sorotan.
Teranyar, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan mingguannya menyinggung rendahnya angka testing Covid-19 di Indonesia dalam sepekan belakangan.
Berdasarkan laporan WHO, proporsi tes positif secara nasional masih di bawah 2 persen dalam sepekan terakhir. Menurut WHO, angka itu menunjukkan bahwa hanya ada 1 per 1.000 penduduk menjalani tes Covid-19.
"Surveilans hanya 1:1000 populasi per minggu. Sementara sebelumnya dalam empat pekan terakhir angkanya lebih dari 4:1000 penduduk per minggu. Sangat penting untuk memastikan pengujian yang ketat untuk mengidentifikasi kasus dengan cepat," tulis laporan tersebut, Kamis (14/10).
Dalam sepekan terakhir, 7-13 Oktober jumlah orang diperiksa sebanyak 1.213.761. Sebagian besar diperiksa menggunakan tes antigen.
Sementara itu, pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi informasi PeduliLindungi dalam mengoptimalkan perlindungan kesehatan masyarakat, sehingga keamanan di ruang publik di saat pandemi dapat terjamin.
Saat ini, aplikasi itu terus disempurnakan, agar penggunaannya semakin mudah dan nyaman bagi masyarakat. Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiadji, menyatakan bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi semakin meningkat.
Secara total, terdapat sekitar 60 juta pengguna yang sudah mengunduh aplikasi ini dan lebih dari 70 juta kali PeduliLindungi dimanfaatkan untuk skrining masuk dengan QR Code.
"Makin banyak wilayah yang turun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka makin luas penggunaan aplikasi ini. Kurang lebih 30 ribu titik telah dipasangkan QR Code di Jawa Bali, dan akan meluas ke Sumatra dan Kalimantan. Pertimbangan perluasan bertahap ini adalah cakupan vaksinasi, level PPKM dan tingkat penggunaan teknologi," papar Setiadji, Kamis (14/10).
(ain/ain)