Zat kimia yang tumpah dari truk tangki yang terguling milik PT Sulfindo Adiusaha di salah satu ruas Tol Tangerang-Merak, Serang, Banten, pada Minggu (17/10) malam mengandung zat bernama H2SO4 atau asam sulfat.
Keganasan asam sulfat itu disebut berdampak setara dengan yang dialami eks penyidik KPK Novel Baswedan saat wajahnya diteror siraman air keras pada 2017 silam. Diketahui akibat teror siraman air keras saat Novel masih penyidik KPK itu berimbas pada wajah dan matanya rusak, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Keganasan asam sulfat yang dibawa oleh truk tangki PT Sulfindo yang mengalami kecelakaan beruntun di tol Tangerang-Merak KM 74.900 pada Minggu malam lalu itu pun dijelaskan lebih lanjut oleh Kabid Humas Polda Banten, AKBP Shinto Silitonga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan cairan asam sulfat mengenai anggota tubuh manusia bisa mengakibatkan iritasi dan luka. Jika terhirup, nafas terasa sesak dan mengganggu saluran pernafasan. Oleh karena itu dalam penanganan kecelakaan beruntun di tol yang masuk wilayah kota Serang tersebut pihaknya menerjunkan unit Kimia, Biologi dan Radiasi (KBR) Brimob Banten.
Personel yang diterjunkan pun harus menggunakan pakaian khusus untuk mengambil sampe dan mengevakuasi para korban maupun kendaraan yang terlibat kecelakaan.
"Berdasarkan data dan alat yang mereka gunakan, maka cairan kimia itu bernama h2so4 atau asam sulfat. Karena bersifat asam, maka hal tersebut dapat mengakibatkan iritasi, melukai orang yang menyentuh pada bagian tubuhnya tanpa peralatan khusus. Dan ketika berada di sekitar itu, ketika menghirup udara cukup lama juga akan mempengaruhi pernapasan," kata Shinto saat ditemui di RS Sari Asih Kota Serang, Banten, Senin (18/10).
Hingga kemarin, polisi belum menerima laporan adanya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat tumpahan cairan asam sulfat maupun asapnya. Jika ada warga yang terpapar, bisa segera berobat dan melapor ke kepolisian terdekat.
Shinto juga memastikan para korban luka maupun meninggal, bukan dikarenakan paparan zat kimia asam sulfat tersebut.
"Sampai saat ini, kami tidak menerima laporan tentang dampak dari cairan yang tertumpah di TKP itu. Kami terbuka menerima informasi, jika ada masyarakat sekitar, pengguna jalan yang terimbas dari kecelakaan cairan tersebut," terangnya.
Dari total 28 korban luka dan satu meninggal, tersisa lima orang yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit hingga kemarin. Di antaranya, ada yang mengalami luka di kepala dan bagian dada.
"Di RS Sari Asih dari tujuh korban, tersisa satu pasien dirawat. Sedangkan di RSUD Serang dari 21 korban, ada empat pasien yang dirawat di IGD," jelasnya.