Komnas KIPI Beber Efek Samping Vaksin Sinovac dan Pfizer pada Anak

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jan 2022 18:01 WIB
Tenaga medis menggunakan topeng superhero menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis dua jenis Sinovac kepada anak-anak di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Minggu (16/1/2022). (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) membeberkan sejumlah temuan KIPI atau efek samping yang paling banyak dilaporkan terkait pemberian vaksin virus corona (Covid-19) Sinovac dan Pfizer pada anak di Indonesia maupun secara global.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari menambahkan, hasil uji klinik fase I dan II untuk pemberian vaksin Sinovac pada usia anak dan remaja menunjukkan gejala yang cenderung ringan.

"Reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk. Juga tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin," kata Hindra dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (26/1).

Sementara untuk pemberian vaksin Pfizer pada anak dan usia remaja, efek samping yang paling dominan muncul menurutnya adalah kemerahan, kemudian kelelahan, sakit kepala dan menggigil. Dengan temuan itu, Hindra menampik bahwa KIPI pada usia anak lebih tinggi dari pada usia dewasa.

Hindra membeberkan persentase KIPI serius berdasarkan kelompok usia yakni pada usia 31-45 tahun jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus. Kemudian pada usia 18-30 tahun 97 kasus.

Lalu laporan KIPI pada usia diatas 59 tahun sebanyak 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus, usia 12-17 tahun terdapat 19 kasus, dan untuk usia 6-11 tahun dilaporkan hanya ada 1 kasus KIPI serius.

Dengan temuan itu, Hindra meminta agar pemerintah dan orang tua mendorong program vaksinasi pada anak, mengingat merupakan adalah salah satu kelompok yang sangat rentan terinfeksi virus corona sehingga membutuhkan perlindungan tambahan guna meningkatkan kekebalan tubuhnya.

"Anak harus divaksinasi agar kekebalan tubuhnya terbentuk, karena proporsi kasus Covid-19 pada anak terus meningkat. Anak juga bisa terkena long Covid-19, jadi harus kita lindungi agar mereka tetap sehat," ujar Hindra.

Program vaksinasi pada golongan anak usia 6-11 tahun resmi dimulai pertama kali pada 14 Desember 2021 lalu dengan sasaran total 26.400.300 anak di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mencatat saat ini seluruh provinsi di Indonesia telah melakukan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun.

Adapun capaian vaksinasi virus corona dosis satu yang menyasar anak usia 6-11 tahun telah menyentuh sekitar 13,7 juta anak di Indonesia. Sementara untuk pemberian dosis kedua telah mencapai sekitar 1,6 juta anak.

(khr/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK