Gubernur Koster: 10 Ribu Kasus Aktif Covid di Bali, 90 Persen OTG

CNN Indonesia
Rabu, 09 Feb 2022 04:16 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster mengakui di wilayah provinsi itu juga terjadi lonjakan kasus Covid-19, dan itu karena pengaruh varian baru Omicron.
Gubernur Bali I Wayan Koster. (CNN Indonesia/Kadafi)
Denpasar, CNN Indonesia --

Gubernur Bali, Wayan Koster mengakui di wilayah provinsi itu juga terjadi lonjakan kasus Covid-19, dan itu karena pengaruh varian baru Omicron.

Ia menyebutkan, bahwa untuk kasus aktif saat ini di Bali sudah mencapai 10 ribu lebih. Dan menurutnya hal itu adalah varian omicron karena perkembangannya begitu cepat dalam satu atau dua pekan ini.

"Kalau, kasus aktifnya itu sekarang sudah mencapai 10 ribu lebih. Kasus aktifnya omicron itu. Saya kira, itu sudah omicron karena perkembangan yang sangat cepat, itu kira-kira percepatannya yang luar biasa. Saya lihat itu, dalam satu minggu belakangan ini,"ujar Koster Koster saat konferensi pers di Gedung Gajah, Jayasbha, Denpasar, Bali, Selasa (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan itu, kalau menurut referensi yang terjadi di berbagai negara dan juga yang terjadi di Jakarta, itu memang varian omicron. Jadi meskipun belum keluar semua hasil lab-nya. Tapi saya kira itu menunjukkan gejala varian omicron," imbuhnya.

Kendati begitu, pihaknya merasa bersyukur dan menurutnya meskipun kasus positif Covid-19 di Bali naik tajam. Tapi yang positif Covid-19 itu, kata dia, 90 persen adalah orang tanpa gejala (OTG) dan sisanya 10 persen yang masuk ke rumah sakit rujukan adalah pasien yang bergejala ringan.

"Kalau kasus yang muncul sekarang ini. Saya kira, itu sudah merupakan Covid-19 varian omicron. Dan munculnya juga sekitar tiga minggu sejak tahun baru berakhir di Provinsi Bali. Sebagaimana kita ketahui, di akhir tahun, kemudian tahun baru, tahun 2021 yang lalu, itu banyak orang berkunjung ke Bali, berwisata di Bali, berlibur di Bali, sampai balik pada 8 Januari tahun 2022," kata Koster.

Ia memaparkan, bahwa terjadi kasus Covid-19 naik di Bali setelah tanggal 15 Januari 2022 dan kasus tersebut terus meningkat dan sampai empat digit.

"Kasus naik mulai pada tanggal 15 Januari. Sebelum tanggal 15 Januari itu, kasus hariannya satu digit, kemudian 15 Januari sampai 25 Januari meningkat kasusnya menjadi dua digit. Dan, kemudian mulai 26 Januari meningkat menjadi tiga digit dan sekarang sudah menjadi empat digit," ujarnya.

"Tadinya rata-rata satu hari kasusnya satu digit, kemudian naik dua digit, naik tiga digit sekarang pada posisi sampai kemarin itu dua digit," sambungnya.

Evaluasi

Dia menerangkan dengan adanya kenaikan kasus di Pulau Bali, pihaknya sudah melakukan rapat evaluasi dengan pemangku kepentingan terkait dan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

"Sekarang saya merubah (lagi). Bagi yang terkena Covid-19 walaupun yang bergejala ringan itu harus masuk ke isolasi terpusat, tidak boleh isolasi mandiri. Yang masuk ke rumah sakit hanya yang gejala sedang dan gejala berat," ujar Koster.

"Kemudian juga, penerapan protokol kesehatan yang secara ketat. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten (serta) Kota menyiapkan fasilitas untuk isolasi terpusat. Sejauh ini, penanganan di rumah sakit berjalan dengan baik, penanganan di isolasi terpusat berjalan dengan baik dan dapat dikelola dengan baik," jelasnya.

Menurutnya, untuk saat ini tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Bali, sudah semakin meningkat dan tingkat kesembuhannya sesuai dengan pola kenaikan kasus Covid-19 di Bali.

"Tingkat kesembuhannya sesuai dengan pola kenaikan kasusnya mulai dua hari belakangan ini. Jadi, saya kira dalam waktu dua atau tiga Minggu ke depan itu, akan berjalan seperti situasi sebelumnya, berjalan dengan paralel antara kasus dengan yang sembuh sehingga akan stabil," ujarnya.

(kdf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER