Jumlah penambahan kasus harian warga yang positif terinfeksi virus corona terus bertambah, dan pada hari ini resmi mencetak rekor tertinggi selama pandemi virus corona (Covid-19) menjangkiti Indonesia sejak 2 Maret 2020.
Di tengah kondisi lonjakan kasus itu, pemerintah memutuskan memangkas masa karantina kedatangan internasional dan membuka sejumlah akses pintu masuk baik melalui darat, laut, dan udara.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 16 FEBRUARI Positif Covid Rekor Lagi, 64.718 Kasus dan 167 Meninggal Dunia |
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah mencatat jumlah penambahan kasus harian warga yang positif terinfeksi virus corona bertambah 64.718 kasus pada hari in, Selasa (15/2). Jumlah itu terhitung merupakan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 menjangkiti Indonesia.
Adapun data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini mencatatkan terdapat penambahan kasus sembuh sebanyak 25.386 kasus, dan 167 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.966.046 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.375.234 orang dinyatakan pulih, 445.190 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 145.622 orang lainnya meninggal dunia.
Pemerintah mengumumkan masa karantina kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) khusus bagi warga yang sudah menerima dosis vaksin virus corona lanjutan atau booster dipangkas menjadi 3 x 24 jam.
Ketentuan itu diatur melalui Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2022 yang diteken oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto pada 16 Februari 2022.
"Karantina selama 3 x 24 jam bagi pelaku perjalanan luar negeri yang telah menerima vaksin dosis ketiga," demikian kata Satgas.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi akan terjadi lonjakan kasus virus corona harian di provinsi luar Jawa-Bali pada 3-4 pekan ke depan. Peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan itu terjadi akibat serangan varian Omicron.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi menambahkan, dalam beberapa pekan terakhir ini provinsi di Jawa-Bali sudah mulai mendekati puncak atau bahkan melewati puncak seperti DKI Jakarta.
"Untuk non Jawa-Bali akan ada potensi peningkatan 3-4 minggu ke depan. Oleh karena itu, kita tetap menjalankan protokol kesehatan, deteksi dini, dan segera vaksinasi," kata Nadia dalam konferensi pers, Rabu (16/2).
Kemenkes mencatat 14 persen kasus virus corona di Indonesia disumbang oleh golongan usia anak-anak. Mayoritas dari kasus yang dilaporkan terjadi akibat penularan dari keluarga di rumah
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi menyebut, seringnya interaksi keluarga di dalam rumah yang tak menggunakan masker membuat penularan muda terjadi, serta gejala Covid-19 yang ditimbulkan banyak tidak disadari oleh para keluarga.
"Secara absolut terjadi peningkatan kasus pada anak, karena memang kasus kan jumlahnya meningkat, dan kita melihat mengapa anak banyak terpapar ini dikarenakan lebih karena penularan yang terjadi di dalam keluarga," kata Nadia dalam konferensi pers, Rabu (16/2).