KontraS Cemas Pembangunan IKN Bakal Dikepung Aparat Seperti Wadas
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) khawatir pengadaan bahan baku untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) baru akan mengerahkan pasukan aparat yang berlebihan. Imbasnya, masyarakat ketakutan sampai terjadinya penangkapan sewenang-wenang.
Staf Divisi Hukum KontraS Adelita Kasih menyebut kekhawatiran itu muncul karena ada preseden kekerasan yang terjadi seperti saat pengadaan bahan baku untuk Bendungan Bener di Wadas, Purwerejo beberapa waktu lalu.
"Hal ini tak bisa kesampingkan faktanya. Kita bisa lihat beberapa waktu lalu kita lihat penerjunan aparat dalam jumlah besar dan tidak proporsional ke Wadas," kata Adelita dalam diskusi daring, Jumat (4/3).
"Ketika aparat ada di sana hanya menimbulkan ketakutan bagi masyarakat dan juga menebar teror dan menggunakan kekerasan bahkan melakukan penangkapan sewenang-wenang dalam melakukan pengamanan," imbuhnya.
Menurutnya, pengerahan aparat secara berlebihan dan tindakan represif tidak hanya terjadi di Wadas. Ia menyebut, kejadian seperti itu kerap terjadi di lokasi proyek strategi nasional (PSN).
Lebih lanjut, ia mengatakan, hal serupa juga berpotensi besar terjadi di IKN. Sebab, mengacu pada UU IKN, lokasi Nusantara merupakan kawasan strategi nasional (stranas).
"Seringkali aparat diturunkan untuk pengamanan di sana. Nah cara pengamanan yang sama tentu akan dilakukan untuk mengawal pembangunan IKN yang statusnya merupakan kawasan stranas berdasarkan UU IKN sendiri," ucapnya.
Belum lagi, kata Adelita, aparat keamanan seperti TNI-Polri akan menjadi rombongan yang pertama dan banyak dipindahkan ke IKN. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkap rencana pembangunan markas baru di kawasan IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mencapai sekitar 4.500 hektare.
Ia menduga, dengan banyaknya aparat itu, pendekatan keamanan besar kemungkinan akan tetap dilakukan dalam mengawal pembangunan IKN.
"Kemungkinan pendekatan keamana diperkuat dengan sinyal yang dilontarkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang menyebut bahwa markas besar TNI di IKN akan berdiri di tanah seluar 4.500 Ha," ujarnya.
"Memang belum diketahui pasti jumlah yang akan diturunkan atau saran aparat yang nantinya dikirim kan ke sana. Tapi dapat dipastikan bahwa di tahun 2023 pengerahan aparat akan dilakukan secara besar besaran," imbuhnya.
Lihat Juga : |