Ketua Lembaga Adat Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi di IKN
Sejumlah tokoh masyarakat dan adat diundang dalam agenda Kendi Nusantara di Titik Nol bakal ibu kota negara (IKN) baru RI di KecamataN Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Senin (14/3).
Beragam harapan pun disampaikan. Utamanya berkaitan dengan menjaga kearifan lokal yang sudah ada.
"Banyak harapan yang ingin kami sampaikan ke Pak Presiden," ujar Ketua Lembaga Adat Paser PPU, Musa kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/3) petang.
Dia mengatakan, sebagai warga asli IKN hal lain yang ingin disampaikan ialah soal pendidikan. Pihaknya ingin ada sekolah gratis. Mulai dari tingkat dasar hingga jenjang universitas. Kelas standar nasional sampai internasional. Dengan demikian tak ada yang tertinggal dari segi kualitas pendidikan.
"Kami juga berharap bisa diberikan lahan 5.000 hektare untuk permukiman Adat Paser dan semoga putra/putri daerah bisa masuk kepengurusan badan otorita," jelasnya.
Lihat Juga :Laporan dari IKN Nusantara Curhat Warga Sepaku, Jangan Cuma Jadi Penonton di Ibu Kota Baru |
Terpisah, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) PPU, Helena Lin Legi menyambut dengan gembira pemindahan IKN Nusantara dari Jakarta ke Bumi Mulawarman. Meski demikian, pihaknya sedikit waswas sebab agenda ini juga bakal membawa perubahan besar bagi masyarakat adat PPU.
"Kami memang sedikit khawatir terutama berkaitan dengan kualitas SDM masyarakat PPU ini," terangnya.
Dia pun berharap agar pemerintah mau bantu membangun sumber daya manusia di Penajam Penajam Paser Utara, sehingga saat ibu kota negara pindah, warganya mampu berasaing dengan para pendatang. Selain itu, kearifan lokal seperti berladang juga jangan sampai tergerus akibat agenda ini.
"Kami mau pemerintah bisa menjamin soal itu," ucap Helena berharap.
Lihat Juga :Laporan dari IKN Nusantara Ketar-ketir Masyarakat Adat Tersingkir dari Ibu Kota Nusantara |
Setali tiga uang, salah satu tokoh adat Banjar, Ashari juga berharap hal senada. Dengan adanya IKN maka pendidikan masyarakat lokal makin baik. Ia meyakini kemajuan pendidikan anak bangsa akan meningkat utamanya masyarakat lokal.
"Kami membayangkan ke depan suku-suku lokal yang ada di sini, baik itu Banjar, Paser, Dayak sejajar dengan generasi muda," tuturnya.
Di sisi lain, Ashari menyambut baik upaya pemerintah melibatkan masyarakat lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN. Keterlibatan tersebut diyakini akan mengurangi konflik kepentingan antara ibu kota dengan lingkungan sekitar ibu kota.
"Jangan sampai ada gap pembangunan antara ibu kota dengan apa yang ada di sekitar ibu kota," kata dia.
Lihat Juga :Laporan dari IKN Nusantara Cerita dari IKN: Jalan Mulus, Hotel Dadakan dan Aksi Para Spekulan |
Baca halaman selanjutnya, Penegasan Agar Masyarakat Adat Tak Jadi Fosil IKN