Politikus Partai Demokrat Benny K Harman menjelaskan kronologi kejadian terkait laporan dugaan kekerasan pada karyawan restoran. Ia dilaporkan manajer restoran seorang manajer restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan cerita Benny K. Harman, ia dan keluarga mengunjungi restoran pada Selasa (24/5) sekitar pukul 12.30 waktu setempat. Setibanya di restoran, mereka diarahkan ke ruangan VIP ber-AC di lantai bawah.
Sekitar 30 menit berada di ruangan, Benny dan keluarga diminta staf restoran meninggalkan ruangan dengan alasan ruangan tersebut sudah dipesan pengunjung lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, kata Benny, mereka sudah memesan makanan dan tidak diberi tahu mengenai ruangan tersebut telah dipesan orang lain sebelumnya.
"Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa basi kami diberi tahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai atau sudah direservasi. Kami dipersilahkan keluar," katanya dalam sebuah keterangan tertulis, Kamis (26/5).
Perlakuan tersebut lantas direspons Benny menanyakan alasan sebenarnya mereka diminta keluar oleh pihak restoran.
"Apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-AC? Saya memang pakai celana pendek dan kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," ujar Benny.
Hal tersebut yang kemudian mendorong Benny meminta bertemu dengan manajer atau pemilik restoran. Ia ingin mendapatkan penjelasan dan alasan sesungguhnya ia dan keluarga diminta meninggalkan restoran.
"Kami beri tahu karyawan yang melayani untuk beritahu manajer atau pemilik bahwa kami ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham," terangnya.
Benny K Harman kemudian bertemu seorang perempuan yang diduga adalah pemilik restoran. Ia menceritakan pengalaman tak menyenangkan yang dirasakan di sana.
"Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil," kata Benny menjelaskan.
Bantah tampar karyawan di sebelah...