Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai tudingan bahwa Jokowi sengaja menjegal Anies lewat PAN tidak beralasan.
Sebab, menurut dia, PAN belum pernah secara terang-terangan menunjukkan dukungan untuk Anies. Adi mengatakan, partai politik yang justru berpotensi jadi kendaraan Anies untuk maju di Pilpres 2024 adalah PKS dan NasDem.
"Politik itu tidak sesederhana itu, tuduhan semacam itu tidak beralasan menurut saya. PAN sedari awal tidak pernah menyebut Anies untuk capres. Mereka justru lebih identik dengan Ridwan Kamil ketimbang Anies," kata Adi saat dihubungi, Kamis (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menyebutkan nasib Anies di Pilpres 2024 sepenuhnya berada di tangan Gubernur DKI Jakarta itu sendiri.
Ia menilai terlalu jauh jika motif Jokowi menunjuk Zulkifli Hasan sebagai menteri dilatarbelakangi penjegalan kepada Anies. Menurutnya, meskipun Jokowi tampak memberikan sinyal mendukung Ganjar, tetapi Jokowi tidak berupaya menjatuhkan lawan politik potensial Ganjar.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini melihat pengangkatan Zulhas sebagai pembantu di Istana merupakan 'hadiah' bagi PAN. PAN menyatakan bergabung dengan pemerintahan pada Agustus 2021.
Adi juga menilai PAN merupakan partai politik yang bakal dirangkul Jokowi lantaran Muhammadiyah dekat dengan PAN. Sementara itu, saat ini mayoritas anak buah Jokowi berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU).
"Dan PAN itu selayaknya dapat kursi menteri karena sudah setahun mendukung Jokowi tidak dapat apapun. Sehingga terlalu remeh temeh kalau Zulhas dijadikan alat untuk menjegal Anies Baswedan," ujar dia.
(khr/tsa)