ANALISIS

Menerka Siasat Jokowi di Balik Masuknya PAN ke Kabinet

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2022 10:58 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto: Biro Pers Setpres/Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Langkah Presiden Joko Widodo memasukkan Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam Kabinet Indonesia Maju menjadi sorotan. Kursi jabatan Menteri Perdagangan untuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dinilai sebagai upaya bagi-bagi jatah jatah sekaligus hadiah untuk PAN karena bergabung dengan pemerintahan Jokowi di periode kedua ini.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai langkah Jokowi memasukkan PAN ke dalam kabinet sebagai salah satu upaya menghalangi potensi PAN mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Meskipun PAN belum secara terang-terangan mendukung Anies, tetapi kedekatan PAN dengan Anies belakangan ini dianggap sebagai sinyal politik dukungan partai berlambang matahari putih itu untuk Anies.

Pengamat politik Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai siasat Jokowi menjegal 'kendaraan' Anies bisa jadi benar. Sebab, belakangan Jokowi disebut-sebut memberikan sinyal dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Apalagi, kini ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar-PAN-PPP. KIB dinilai sebagai perpanjangan tangan Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.

"Kalau menurut saya, komentarnya Rocky Gerung yang bilang dengan 'mengasuh' PAN di Istana itu akan membuat PAN tidak mengasuh Anies di 2024, menurut saya itu logika yang masuk akal. Dan KIB dibentuk, kami punya hipotesis salah satunya ya untuk Pak Ganjar," kata Kunto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (17/6).

Menurut Kunto, ada pula maksud lain Jokowi dalam reshuffle atau perombakan kabinet pada Rabu (15/6). Salah satunya yaitu untuk melanggengkan wacana perpanjangan masa jabatan jadi tiga periode atau penundaan Pemilu 2024.

Ia menilai, rangkulan Jokowi pada PAN bisa juga diartikan sebagai ucapan terima kasih lantaran PAN masif menyuarakan penundaan pemilu.

Kunto mengatakan hal itu juga terlihat pada pengangkatan Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR/BPN.

"Menurut saya reshuffle ada sinyal ke sana juga," katanya.

Namun, Kunto mengingatkan politik di Indonesia sangat dinamis, sehingga bisa saja seluruh spekulasi dan opini yang muncul di masyarakat ternyata berbeda.

Ia menyebutkan tidak ada lawan maupun teman abadi dalam lingkaran elite politik Indonesia, sehingga apapun bisa terjadi di masa mendatang.

"Dinamika Pak Ganjar, Pak Jokowi, dan Pak Anies ini kita bisa lihat perkembangannya. Dan saya juga tidak yakin ini sifatnya pasti Pak Jokowi menolak Pak Anies. Sebenarnya tidak juga, karena Formula E kemarin Pak Jokowi hadir dan bersama Pak Anies," ujar Kunto.

Berlanjut ke halaman berikutnya...

Tudingan Jegal Anies Lewat PAN Tak Beralasan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :