Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah melakukan penguncian (lockdown) hewan ternak yang ingin masuk ke wilayah tersebut. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Kami sepakat bahwa Sulsel ini kami lockdown dulu untuk hewan ternak yang masuk, apalagi ketersediaan kami cukup," ujar Sekretaris Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani di Makassar, seperti dikutip Antara pada Rabu (6/7).
Begitu pula di kabupaten/kota, masing-masing melakukan pengawasan ketat dan satgas memastikan setiap wilayahnya aman dari PMK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Sulsel Nurlina Saking mengatakan pemeriksaan hewan ternak kurban menjelang Iduladha telah dilakukan sejak bulan lalu. Pemeriksaan mencakup pemotongan hewan.
"Sebelum Iduladha sudah ada pemeriksaan sampai pada pemotongan nanti akan didampingi oleh petugas pemeriksa," jelasnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut dan khawatir untuk mengkonsumsi hewan kurban. Pasalnya, dalam beberapa hari ke depan Pemprov Sulsel akan mengeluarkan surat imbauan mengenai situasi aman dan terkendali konsumsi hewan kurban.
Lebih lanjut, Nurlina mengatakan saat ini ada penurunan daya beli hewan ternak kurban di masyarakat dikarenakan kekhawatiran masyarakat terhadap wabah PMK.
"Memang sedikit menurun, tapi dalam satu dua hari ini akan segera dikeluarkan imbauan bahwa situasi aman terkendali untuk melakukan Idul Qurban sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi hewan kurban," ujarnya.
Berdasarkan situs siagapmk.id, per Kamis (7/7), terdapat 332.210 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK di 21 provinsi. Sebanyak 114.152 di antaranya sembuh.
(antara/sfr)