SUARA ARUS BAWAH

Dilema Aturan Pemisahan Tempat Duduk Laki-laki dan Perempuan di Angkot

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2022 10:58 WIB
CNNIndonesia.com mewawancarai sopir angkot dan penumpang soal rencana pemisahan tempat duduk laki-laki dan perempuan.
Penumpang angkot Yunita (23) menilai kebijakan pemisahan tempat duduk penumpang perempuan dan laki-laki baik untuk mencegah pelecehan seksual. (Foto: CNN Indonesia/Poppy Fadhilah)

Aspirasi Para Penumpang

Selain sopir angkot, kebijakan ini juga mendapat respons dari masyarakat menggunakan jasa angkot dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Yunita, kebijakan itu memberikan rasa aman kepada penumpang.

"Lebih baik karena itu lebih aman. Karena laki-laki sama perempuan itu dipisahkan. Baik untuk mencegah pelecehan seksual," ujar Yunita.

Dia mengaku tak pernah mengalami pelecehan seksual selama menggunakan angkot JakLingko. Ia pun mengaku lebih was-was ketika menggunakan angkot reguler dibandingkan JakLingko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasa takut juga dirasakan Rica (28) ketika menggunakan angkot. Rica mengaku takut dengan penumpang yang memang sejak awal memiliki niat jahat seperti melakukan pelecehan seksual ataupun tindak kejahatan lainnya.

Rica mengatakan jika sudah merasa tidak nyaman, ia memilih turun dari angkot dan menunggu angkot lain.

"Setuju saja dengan kebijakan ini, jadi lebih baik. Aku enggak suka kalau misalkan terlalu banyak laki-laki. Aku lebih baik turun atau enggak nunggu angkot yang lain. Udah biasa juga dari lama," ucap dia.

Di sisi lain, ada juga penumpang yang kurang setuju dengan kebijakan ini, seperti Ninda (42). Dibanding pemisahan tempat duduk, ia menilai lebih baik ada angkot khusus untuk perempuan.

"Kayaknya sih kurang, mendingan khusus satu armada itu perempuan saja di satu kendaraan itu. Soalnya kalau dipisah juga ribet juga. Kayaknya kita lebih nyaman kalau perempuan semua. Walaupun sopirnya cowok, kan di depan. Tapi kalau khusus satu mobil untuk perempuan saja sih kayaknya lebih enak juga," jelas Ninda.

Meskipun nantinya angkot khusus perempuan hanya ada sedikit, Ninda tak masalah untuk menunggu asalkan jadwal operasional angkot jelas.

Layaknya penumpang perempuan lain, Ninda juga memiliki rasa takut ketika menggunakan angkot. Ia menilai kebanyakan pelaku kejahatan seksual adalah penumpang laki-laki atau sopir angkot tembak atau cadangan.

Ide armada khusus perempuan juga diutarakan Jamalius (65). Ia menilai pemisahan tempat duduk di sebelah kanan dan kiri bagi penumpang di angkot tetap memungkinkan terjadinya pelecehan seksual.

"Ya kalau kanan kiri itu sama juga, angkotnya itu kan ruangnya terbatas, kecil. Kalau dicampur-campur ya sama saja. Baiknya khusus perempuan saja kalo bisa," terang Jamalius.

Jamalius mengaku tak keberatan untuk bersabar dan menunggu sedikit lebih lama ketika nantinya sebagian angkot dibuat khusus perempuan.

Adapun Dishub DKI Jakarta tengah menyiapkan petunjuk teknis untuk pelaksanaan aturan pemisahan tempat duduk laki-laki dan perempuan di angkot ini.

Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Senin (11/7), mengatakan kebijakan ini diambil karena ada pelecehan seksual di dalam angkot. Ia berharap kejadian serupa bisa diminimalisasi. Menurut rencana, petunjuk teknis diterbitkan pada pekan ini.

(pop/tsa)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER