Komnas HAM Segera Berangkat ke Malang, Investigasi Tragedi Kanjuruhan

CNN Indonesia
Minggu, 02 Okt 2022 14:37 WIB
Ilustrasi. Komnas HAM akan melakukan investigasi pemantauan dan penyelidikan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Foto: AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan investigasi pemantauan dan penyelidikan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut tim akan tiba di Malang pada Senin (3/10).

"Tim akan turun ke Malang, Insya Allah besok sudah sampai Malang," kata Anam dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (2/10).

Anam mengatakan Komnas HAM telah berkomunikasi dengan sejumlah suporter Arema FC atau Aremania. Komnas HAM mengaku sudah mengantongi video dan rekaman suara sebagai bekal untuk investigasi.

"Kami mendapatkan beberapa keterangan, fakta, termasuk juga berbagai video, voice note, dan ini bekal bagi kami untuk turun ke lapangan besok," ujarnya..

Anam berkata saat ini Komnas HAM tengah mendalami sejumlah regulasi, khususnya dari FIFA dan PSSI. Nantinya, aturan itu akan disandingkan dengan fakta-fakta yang ada.

"Termasuk kami juga akan mendalami terkait penggunaan gas air mata. Ini bekal kami yang akan kami gunakan mulai besok di Malang," ucapnya.

Anam pun menyatakan Komnas HAM turut berduka cita atas tragedi tersebut yang menyebabkan ratusan orang tewas. Komnas HAM turut memantau korban-korban yang dilarikan ke rumah sakit.

Diberitakan, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak.

Padahal, FIFA melarang penggunaan gas air mata di stadion. Aturan itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations poin 19 (b) tentang petugas penjaga keamanan lapangan (Pitchside stewards).

Sampai saat ini, 130 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan tersebut. Dua di antara korban tewas tersebut merupakan polisi.

(yla/tsa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK