Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengakui pihaknya masih belum mendapatkan rekaman CCTV yang menunjukkan momen kecelakaan maut yang menewaskan Selvi.
Kendati demikian, ia mengatakan pihaknya telah menyita dan memeriksa tujuh CCTV di sepanjang rute perjalanan kendaraan Audi A6 yang disebut menjadi penyebab kecelakaan maut itu.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, kata dia, penyidik berhasil merekonstruksi urutan kendaraan yang berada dalam pengawalan dan mobil Audi A6 yang membuntuti dibelakangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuh titik rekaman CCTV yang dimaksud yakni milik Hotel Grand Aston, SPBU Cijedil, Hotel Grand Bydiel, Tugu Lampu Gentur, Toko Kawan Baru, Bengkel Cipendawa Motor, dan Tugu Pramuka.
Polda Jawa Barat meminta keluarga korban untuk menyerahkan bukti CCTV yang mendukung pernyataan bahwa Selvi tewas lantaran ditabrak oleh mobil Innova Hitam bukan Audi A6. .
Ibrahim juga meminta agar pihak keluarga tidak memberikan informasi yang menyesatkan kepada publik tanpa fakta pendukung.
"Kita imbau untuk memberikan data atau informasi yang mendukung proses pengungkapan perkara menjadi terang benderang," kata Ibrahim kepada wartawan, Selasa (31/1).
"Bukan sebaliknya memberikan informasi kepada penyidik dengan data yang menyesatkan malah akan mengaburkan pengungkapan perkara," sambungnya.
Polres Cianjur mengklaim telah memeriksa pengemudi mobil Innova hitam yang disebut pihak keluarga korban sebagai penabrak Selvi Amalia Nuraeni hingga tewas.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan memastikan tidak ada temuan bukti yang menunjukkan keterlibatan kendaraan selain Audi A6 yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Pengemudi Innova sudah diperiksa. Tidak ada bukti atau saksi yang menunjukkan ada keterlibatan kendaraan lain," jelasnya kepada wartawan, Selasa (31/1).
Doni juga meminta agar seluruh pihak dapat mengikuti proses perkembangan kasus tersebut ketika sudah masuk dalam persidangan.
"Ikuti saja di proses persidangan," tuturnya.