
SUARA ARUS BAWAH
Kecewa Rakyat Nonton Gaya Hedon Pejabat Publik

Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap Cristalino David Ozora berbuntut panjang. Imbas dari kasus ini, gaya hidup mewah dan harta kekayaan fantastis sejumlah pegawai pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ikut menjadi bahan kritik publik.
Harta ayah Mario yang merupakan pejabat eselon III yang menduduki posisi Kepala bagian (Kabag) Umum Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo menjadi pemicu utamanya.
Ia memiliki harta kekayaan senilai total Rp56 miliar atau empat kali lipat dari harta kekayaan Dirjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo yang berjumlah Rp14.452.944.568.
Belum habis kritik terhadap harta Rafael, publik dibuat senewen dengan aksi lain dari Mario yang disebut-sebut memamerkan kekayaan ayahnya. Rekaman video Mario menunggangi motor gede (moge) sambil atraksi, viral dan dihujat di media sosial.
Gaya hidup mewah pejabat pajak lain terungkap, salah satunya Dirjen Pajak Suryo Utomo. Dia menjadi sorotan karena video-videonya menunggangi moge bersama klub motor Belasting Rijder DJP.
Kekayaan Suryo juga ikut dicurigai publik. Pasalnya hartanya melonjak Rp8,31 miliar selama empat tahun berdasarkan catatan LHKPN.
Menurut Riyan (25), seorang pengemudi ojek online, para pejabat yang digaji dari uang rakyat tak sepatutnya menjalani gaya hidup mewah dan memamerkan kekayaannya.
"Sakit hati pasti, apalagi kalau pejabat-pejabat itu kan gajinya dari uang rakyat ya pastinya. Sangat menyayangkan sekali. Apalagi rakyat kan lagi gini lah, kerjaan susah. Rakyat seakan-akan hanya menonton, yang menikmati kekayaan negara orang-orang pejabat itu. Kita yang ngeluarin duit, mereka yang menikmati," ujar Riyan kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/2).
Melihat kasus yang tengah bergulir, Riyan mengaku kepercayaannya terhadap pemerintah berkurang.
"Pastinya jadi males bayar pajak," kata dia.
Adapun, Riyan berharap hal yang tengah terjadi saat ini menjadi pelajaran untuk pejabat publik dan meluruskan niat murni melayani rakyat di masa yang akan datang.