Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menilai sistem proporsional tertutup atau terbuka sejatinya tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan suara PDIP.
Menurutnya, kerugian yang akan dialami PDIP lebih kepada partai tidak bisa banyak mengintervensi alias gagal memiliki kontrol penuh terhadap para anggota legislatifnya.
"Kalau saya melihat tidak rugi terkait suara ya. Kalaupun ada kerugiannya adalah mereka merasa tidak bisa melakukan intervensi terlalu jauh terhadap kadernya yang senior untuk berpeluang masuk ke Senayan," kata Jamiluddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamaluddin menyebut banyak kader PDIP senior dan loyal terhadap partai namun harus terpental dari kursi Senayan lantaran kalah bersaing dengan nama-nama baru dengan tingkat popularitas yang tinggi di masyarakat.
Sementara, kata Jamaluddin, PDIP menghendaki caleg dari hasil kaderisasi yang mumpuni ataupun yang dipercaya, lantaran PDIP berkali-kali juga menyerukan istilah petugas partai. Dengan proporsional tertutup, PDIP mutlak memiliki kewenangan untuk menentukan siapa saja kadernya yang akan duduk di kursi parlemen.
"Selama ini yang terjadi adalah banyak kader PDIP yang senior dan menurut mereka punya kompetensi, tapi tidak menghasilkan suara yang signifikan ketika mencalonkan diri sebagai caleg," ujarnya.
Di sisi lain, Jamiluddin juga menilai kemenangan PDIP dalam dua kali periode Pemilu sebenarnya tak hanya bergantung pada kebesaran partai. Ia mengingatkan bahwa PDIP mampu memenangkan suara usai mendapuk Joko Widodo sebagai Capres pada Pemilu 2014 dan 2019.
Dengan demikian, Jamiluddin menilai apabila ingin hattrick atau menang tiga kali berturut pada Pemilu 2024, PDIP harus tetap berupaya menjaga marwah partai sekaligus menjaga agar kader-kadernya tetap memiliki tingkat kedisukaan yang tinggi di tengah masyarakat.
"Saya melihat ada peluang PDIP itu suaranya akan berkurang, itu akan seiring dengan berkurangnya pamor Jokowi. Nah kita lihat, apakah pamor Jokowi sampai 2024 menurun atau tetap atau justru meningkat. Kalau dia menurun, saya melihat peluang suara PDIP mungkin akan turun juga," ujarnya.