Medan, CNN Indonesia --
Wali Kota Medan Bobby Nasution buka suara soal insiden penyiraman air dan lempar sandal yang dilakukan Roida Tampubolon terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Bobby mengatakan peserta yang hadir saat itu merupakan relawan yang mendukung kinerjanya. Oleh sebab itu itu, pihaknya masih menelusuri penyebab Roida bisa masuk ke acara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena memang yang hadir di sana adalah relawan, yang sedang ditelusuri kenapa sampai bisa mendapat akses ke dalam? Yang masuk ke sana benar-benar relawan, kami sudah data dan itu pakai badge," kata Bobby, Senin (28/8).
Bobby menambahkan Roida sempat diamankan aparat kepolisian. Namun, Roida belakangan diserahkan ke RS Jiwa karena terindikasi mengalami gangguan jiwa.
"Yang pasti yang kemarin yang ada sudah ditangani, sudah banyak juga yang dari pihak kepolisian, yang hari ini setahu saya sudah ada di rumah sakit jiwa," ucap Bobby
[Gambas:Video CNN]
Bobby mengaku ingin masyarakat lebih melihat manfaat dari kegiatan yang digelar saat itu, bukan hanya terfokus pada insiden yang sempat terjadi di dalamnya.
"Pertama ini yang pasti dalam kegiatan itu jangan hal hal seperti itu yang dilihat tapi fakta kegiatannya juga harus bisa dilihat," tuturnya.
Sebelumnya, Pasukan Pengamanan Presiden RI (Paspampres) dibuat kalang kabut oleh aksi siram air dan lempar sendal ke arah Presiden Jokowi di tengah acara rembuk kemerdekaan relawan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Gedung Serba Guna, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Minggu (27/8).
Lanjut ke sebelah...
Awalnya, relawan Bobby Nasution berebutan mencoba bersalaman dengan Jokowi. Kemudian, seorang wanita tiba-tiba memicu keributan. Paspampres langsung mendatanginya dan mendorongnya menjauh dari kerumunan itu.
Wanita tersebut langsung menyiramkan air mineral ke arah Paspampres. Saat itu, Jokowi tidak menyadari aksi wanita tersebut. Jokowi terus meladeni para relawan yang berebutan ingin bersalaman dengannya.
"Mundur - mundur. Jangan bikin rusuh kamu di sini," kata seorang petugas Paspampres sambil mendorong wanita tersebut menjauhi kerumunan relawan.
Karena terus didorong Roida Tampubolon pun tersungkur. Dia terus menangis meminta keadilan.
"Tolong, kami mencari keadilan, kami mencari keadilan," ujar Roida berteriak.
[Gambas:Video CNN]
Wanita tersebut terus histeris. Lalu ia mencoba berdiri. Setelah itu, ia langsung melemparkan sandalnya ke arah kerumunan Jokowi. Beruntung lemparan tersebut langsung dihadang Paspampres.
Petugas kembali mencoba mengamankan wanita itu. Diapun didorong ke arah belakang menjauh dari acara. Sementara itu relawan lainnya yang menyadari aksi wanita itu langsung meneriakinya.
Lalu Roida Tampubolon menjatuhkan diri saat didorong petugas. Ia mencoba menendang petugas yang mendekatinya. Lalu petugas berusaha menyeret nya.
"Bawa.... Bawa..... Bawa...," ucap petugas Paspampres mengarahkan untuk menggotong wanita itu.
Lalu petugas Paspampres memegangi tangan dan kaki wanita tersebut mencoba menggotongnya meninggalkan lokasi. Tak lama setelah itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan wanita bernama Roida Tampubolon itu tidak diproses hukum atas aksinya membuat keributan saat acara tersebut.
Hadi mengatakan Roida Tampubolon dinyatakan mengalami gangguan jiwa berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan Nomor: YM.01.06.08.2622 tanggal 27 Agustus 2023 yang ditanda tangani oleh Dr. Evalina P. SpKJ.