Massa Demo Kepung Kantor Bupati Pati, Serukan Sudewo Mundur Jabatan

CNN Indonesia
Rabu, 13 Agu 2025 09:37 WIB
Massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mulai berdatangan di depan Kantor Bupati Pati dalam aksi demonstrasi besar-besaran, Rabu (13/8). Detikcom/Dian Utoro Aji
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mulai berdatangan di depan Kantor Bupati Pati dalam aksi demonstrasi besar-besaran, Rabu (13/8).

Dalam aksinya, massa meneriakkan seruan agar Bupati Pati Sudewo lengser dari jabatan.

Pantauan detikJateng di lokasi, massa mulai memadati depan Kantor Bupati Pati pukul 08.20 WIB.

Mereka kemudian meneriakkan agar Bupati Pati Sudewo lengser dari jabatannya. Terlihat ada orasi dari perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu dari atas truk tronton yang terparkir di depan kantor Bupati Pati.

Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Husein, dalam orasinya meminta agar Bupati Pati, Sudewo, ikhlas dan legowo untuk turun dari jabatannya.

"Terima kasih masyarakat Pati dengan antusiasnya," terang Husein saat memberikan orasi di depan kantor Bupati Pati, Rabu (13/8).

"Hari ini Bupati Sudewo harus lengser. Bupati harus lengser," teriaknya.

Warga lain yang berorasi menyatakan bahwa massa yang datang merupakan masyarakat bawah. Menurutnya kondisi ekonomi masyarakat sedang susah. Di sisi lain, Bupati Pati, Sudewo memberikan kebijakan yang menindas rakyatnya.

"Pati cinta damai. Pati Bumi Minta Tani. Kami dari masyarakat bawah kita bukan terlahir orang kaya. Ekonomi sedang sulit. Mohon hari ini keikhlasan kerendahan hari untuk mengundurkan diri," kata dia dari atas truk.

Aksi demo besar kali ini merupakan rangkaian protes warga Pati terhadap sejumlah kebijakan Bupati Pati Sudewo. Warga protes menyusul gaduh wacana kenaikan PBB hingga 250 persen sebelumnya.

Koordinator Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istyanto, mengatakan aksi hari ini digelar karena masyarakat terlanjur kecewa dengan kebijakan Bupati Sudewo.

Dia membeberkan di antaranya kebijakan lima hari sekolah, kemudian regrouping sekolah yang berdampak banyaknya guru honorer tidak bekerja, hingga PHK ratusan eks karyawan honorer RSUD RAA Soewondo dengan dalih efisiensi.

"Terutama efek kebijakan Pak Sudewo itu seperti ada lima hari sekolah. Ada regrouping sekolah. Itu pasti ada dampaknya bagi guru honorer kalau ada dua sekolah menjadi satu pasti ada guru tidak bisa untuk mengabdi menjadi guru," ujarnya, Selasa (12/8).

"Kemudian ada keluhan efisiensi Rumah Sakit Soewondo, ternyata itu orang lama dikeluarkan tanpa pesangon, tanpa tali asih. Kemudian dia merekrut karyawan baru dengan alasan meningkatkan pelayanan," imbuh Teguh.

Alih arus lalu lintas

Polresta Pati memperlakukan pengalihan arus sejumlah titik jalan utama di sekitar Alun-alun Pati karena adanya aksi demo di depan Kantor Bupati Pati. Pengalihan arus ini bertujuan untuk kelancaran lalu lintas bagi masyarakat.

Kasat Lantas Polresta Pati, Kompol Riki Fahmi Mubarok, menjelaskan pengalihan arus akan diberlakukan di kawasan yang mengelilingi Alun-alun Pati. Seperti di Jalan Tondonegoro, Jalan R.A. Kartini, Jalan Kyai Saleh, Jalan Rogowongso, Simpang 4 Kalinyar, Jalan Setia Budi, Jalan Pemuda, Jalan Raya Pati, hingga Simpang 3 Taruna Motor.

"Kami mengimbau masyarakat Kabupaten Pati maupun pengendara dari luar daerah untuk sementara waktu menghindari ruas jalan di seputaran Alun-alun Pati," kata Riki dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).

Dia mengatakan pengalihan arus diberlakukan mulai jam 07.00 WIB ini. Pengalihan arus sampai penyampaian aksi oleh massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu selesai.

"Hingga aksi penyampaian aspirasi selesai dilaksanakan," jelasnya.

Riki mengatakan rekayasa arus lalu lintas ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kemacetan dan menjaga keamanan serta ketertiban lalu lintas selama aksi berlangsung.

Berita selengkapnya di sini.

(gil)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK