Komnas HAM Ungkap 10 Tewas Demo Agustus, Satu di Manokwari

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 20:17 WIB
Demonstrasi di Sorong berujung ricuh. (ANTARA FOTO/OLHA MULALINDA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komnas HAM mencatat terdapat 10 orang yang menjadi korban meninggal dunia selama rangkaian demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia dalam sepekan terakhir. Salah satu yang menjadi korban tewas versi Komnas HAM itu adalah warga di Manokwari, Papua Barat.

Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menyebut beberapa di antara korban jiwa itu diduga meninggal karena mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat kepolisian.

"Sejauh ini tercatat setidaknya 10 orang korban meninggal dunia," kata Ketua Komnas HAM Anis Hidayah dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (2/9).

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkapkan warga bernama Septinus Sesa meninggal dunia di Manokwari pada Kamis (28/8) buntut pemindahan empat tahanan politik kasus makar yang berujung ricuh di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Kericuhan itu merembet ke Kabupaten Manokwari yang menelan nyawa Septinus Sesa.

Kerusuhan ini terjadi di sejumlah titik di Sorong pada Rabu (27/8) lalu. Massa simpatisan menolak 4 anggota NRFPB yang merupakan tersangka kasus makar dipindahkan dan menjalani sidang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Keempat tahanan politik tersangka kasus makar itu masing-masing berinisial AGG, PR, MS, dan NM.

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Septinus Sesa," kata mengutip Detikcom, Jumat (29/8).

Polda Papua Barat masih mengusut penyebab kematian Septinus Sesa. Polda Papua Barat mengimbau masyarakat agar tetap menahan diri dan tidak terprovokasi dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Saat ini, Polda Papua Barat membentuk tim menyelidiki penyebab meninggal dunianya Septinus Sesa.

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir di Manokwari mengatakan langkah ini diambil guna mengungkap fakta penyebab meninggalnya Septinus Sesa.

"Supaya tidak ada kesimpangsiuran informasi yang menyebut penyebab satu warga meninggal karena kena gas air mata," kata Johnny mengutip Antara.

Ia menyebut tim investigasi melibatkan personel dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Papua Barat beserta unit lain yang berkaitan.

Johhny menyampaikan proses penyelidikan akan mengedepankan prinsip profesionalisme dan transparansi, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Kami sudah kunjungi keluarga korban untuk sampaikan duka cita. Kami juga tawarkan, dilakukan autopsi tapi keluarga korban tidak mau karena satu dan lain hal," ucap Johnny.

Johnny menyampaikan situasi di Manokwari saat ini sudah relatif aman. Ia mengatakan personel kepolisian telah disebar ke sejumlah titik sekaligus meningkatkan patroli pengawasan.

"Meski demikian, pengamanan tetap ditingkatkan supaya tidak ada gejolak susulan," ujar dia.

Berikut di bawah ini korban meninggal dunia berdasarkan data Komnas HAM.

1. Affan Kurniawan, Jakarta.
2. Sari Nawati, Makassar.
3. Saiful Akbar, Makassar.
4. M. Akbar Basri, Makassar.
5. Rusma Diansaah, Makassar.
6. Sumari, Solo.
7. Rheza Sendy Pratama, Yogyakarta.
8. Andika Lutfi Falah, Jakarta.
9. Iko Juliarto Junior, Semarang.
10. Septinus Sesa, Manokwari.

(mnf/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK