ASIAN GAMES 2014

Sumbangan Perunggu dari Tunggang Serasi

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 06:43 WIB
Atlet berkuda senior Indonesia, Larasati Gading meraih perunggu dari nomor perorangan tunggang serasi (dressage) di Asian Games 2014, Incheon.
Atlet Indonesia kembali mendapatkan medali. Kali ini dari cabang berkuda tunggang serasi melalui Larasati Gading (Rengga Sencaya/Detikcom)
Incheon, CNN Indonesia -- Atlet berkuda senior Indonesia, Larasati Gading meraih perunggu dari nomor perorangan tunggang serasi (dressage) di Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan.

Ia kalah bersaing dengan atlet Korea Selatan, Kim Dongseon, di Dream Park Equestrian, Incheon, Selasa.

Kim Dongseon yang tampil dengan kuda bernama Finally, meraih medali emas setelah mengumpulkan total angka tertinggi 77,225, disusul atlet rekan senegaranya, Hwang Youngshik, dengan kuda Fursteuberg, mengemas 76,575 angka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Larasati mengumpulkan 74,075 dengan kuda Wallenstein 145.

Atlet berkuda lain Indonesia yang turun di nomor tunggang serasi perorangan, Alfaro Manayang, hanya berada di urutan kesembilan dari 14 atlet yang bertanding di nomor tersebut dengan mencatat skor 68,600.

"Saya tidak puas dengan hasil ini, penampilan saya hari ini tidak maksimal, ada beberapa faktor yang menganggu saya," kata Larasati seusai bertanding, seperti dilansir dari Antara.

"Pertama cuaca di sini panas sekali, saya berlatih di Jerman, titik segar kuda cepat sekali menurun dan kuda kelelahan," katanya.

Larasati juga mengeluhkan dirinya selalu mendapat jadwal bertanding di siang hari, tidak seperti yang dia harapkan.

"Saya tidak tahu kenapa saya selalu dijadwal bertanding siang, tapi sudahlah memang seperti itu," kata mantan model tersebut.

Disinggung tentang atlet Korea Selatan yang menjuarai nomor peroranga tunggang serasi itu, dia mengatakan, mereka diuntungkan sebagai tuan rumah.

"Ya biasalah itu, mereka tuan rumah, ini biasa di dressage," katanya.

Ketika ditanya mengenai kondisi organisasi berkuda yang ada di Indonesia saat ini, Larasati mengeluhkan dengan dualisme kepemimpinan organisasi.

"Saya harap ego-ego itu jangan terus dipertahankan. Kami butuh persatuan demi prestasi," kata Larasati.

"Nanti 2018 Indonesia menjadi tuan rumah, jangan terus memelihara pertengkaran. Jangan ada lagi dualisme demi prestasi berkuda indonesia," tambah atlet berkulit putih itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER