Incheon, CNN Indonesia -- Indonesia mendapatkan satu emas tambahan dari cabang atletik, setelah Maria Natalia Londa memenangkan nomor lompat jauh putri di Stadion Utama Asiad, Incheon, Korea Selatan.
Maria memastikan kemenangan di lompatan ketiganya, yaitu dengan lompatan tertinggi 6,55 meter, mengungguli atlet Vietnam Bui Thi Thu Thao yang mencatat 6,44 meter. Sedangkan atlet Tiongkok Jang Yanfei melompat sejauh 6,34 meter.
Namun, catatan hasil lompatan yang dibuat Maria itu masih belum mampu untuk memecahkan rekor Asian Games atlet Tiongkok Yao Welli yang dibuat di Hiroshima, Jepang, 15 Oktober 1994.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berkat doa semua. Saya pasti kasih yang terbaik," kata Maria sebagaimana dilansir Antara. Dia mengatakan hasil lompatannya di Asian Games 2014 ini sama dengan yang dia buat pada kejuaraan Taiwan Open 2012.
"Saya melompat sama jauh dengan waktu di Taiwan Open," katanya.
Ketika ditanya tentang pesaing di Asian Games Incheon, dia mengatakan atlet Tiongkok sangat tangguh.
"Cina sudah pasti menjadi saingan terberat," katanya. "Tapi percaya saja bahwa usaha pasti ada hasilnya."
Terakhir kalinya Indonesia mendapatkan emas dari cabang atletik adalah pada Asian Games 1998 di Bangkok, yaitu melalui Supriati Sutono pada nomor lari 5.000 meter.
Capaian Maria sendiri melampaui target awal, karena ia hanya dibebankan target medali perak setelah hanya bisa melompat 6,33 meter di Kejuaraan Nasional sebelum gelaran Asian Games kali ini.
Kegagalan Kano
Di cabang Kano, Indonesia tidak mampu meraih medali meskipun menempatkan delapan nomor di final di Asian Games 2014 Incheon, Korsel, Senin.
Atlet Anwar Tarra yang diproyeksikan bakal merebut medali, terpuruk di urutan kedelapan di final nomor Kano C1 1.000 meter putra dengan catatan 4:18,536.
Sementara medali emas diraih atlet Uzbekistan Vadim Menkov dengan catatan 3:57,403, disusul atlet Kazakhstan Sergey Yemelyanov yang meraih perak dengan 4:01,138
Sedangkan perunggu direbut atlet Tiongkok Wang Longkui dengan 4:03,890.
Sementara itu atlet Indonesia lainnya, Emi Sokoy juga gagal di nomor Kayak 500m perorangan putri.
Di nomor C2 1.000 m putra, pasangan Spens Stuber Mehue/Marjuki juga tidak mampu bersaing.
Kuartet Andri Sugiarto, Riyondra Maizir, Dedi Kurniawan Suyatno, Muchlis juga harus terpuruk di nomor K4 1000m putra.
Sedangkan di sprint empat nomor juga gagal di Kayak Double (K2) 200 meter putra, Kano (C1) 200m perorangan putra, Kayak (K1) 200 m perorangan putra, dan Kayak (K1) 200m perorangan putri.