GP TEXAS

Tim-Tim Formula Satu Terancam Bangkrut

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 11:49 WIB
Selain Caterham dan Marussia, diyakini masih akan ada lagi tim-tim Formula 1 yang mundur dari gelaran bergengsi ini lantaran bangkrut.
Marussia menyusul Caterham yang bangkrut dan tidak bisa mengikuti gelaran Formula 1 GP Texas, Minggu (2/11). Tim-tim yang bangkrut pun diprediksi akan terus bertambah. (Reuters/Toru Hanai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain Caterham dan Marussia, diyakini masih akan ada lagi tim-tim Formula 1 yang mundur dari gelaran bergengsi ini lantaran bangkrut.

Hal ini diutarakan mantan Kepala Federasi Balap Internasional (FIA), Max Mosley, seperti dikuti Reuters. Grand Prix Formula 1 berikutnya yang akan diselenggarakan di Texas, Minggu (2/11), hanya akan diikuti sembilan tim.

Jumlah tersebut adalah yang terkecil sejak 2005, dan ditakutkan akan semakin berkurang. "Ini bukan kompetisi yang adil lagi," ujar Mosley. "Masalah utamanya adalah tim-tim besar memiliki begitu banyak uang dibanding tim seperti Caterham dan Marussia."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marussia sendiri menyatakan kebangkrutannya pada Senin (27/10). Tepat satu pekan setelah penyataan bangkrut Tim Caterham.

Kedua tim ini hanya memiliki dana sebesar kurang lebih £50 juta. Angka yang jauh di bawah Ferrari, Mercedes, hingga Red Bull yang bisa mencapai sekitar £200 juta atau lebih.

[Gambas:Video CNN]

Mosley pernah menyarankan adanya pembatasan dana saat masih memimpin FIA, namun tak berhasil. Menurutnya, harus ada semacam kesetaraan di antara tim balap.

"Dari sisi sportivitas, seharusnya uang dibagi secara merata sehingga setiap tim mendapatkan sponsor sebanyak mungkin yang mampu mereka raih," ujar Mosley menambahkan.

Formula 1 menghasilkan pendapatan lebih dari US$1,5 juta. Lebih dari setengah pendapatan tersebut akan diberikan kepada pemegang hak komersial. Sementara itu, setiap tim akan mendapatkan 47,5 persen, yang akan dibagi berdasarkan performa masing-masing tim.

Beberapa tim seperti Ferrari juga mendapat tambahan pendapatan karena pencapaian mereka di masa lalu dan pengembangan ke depannya.

Meningkatnya biaya pengembangan mesin setiap musimnya juga membuat olahraga ini semakin mahal. Mesin V6 Hybrid Turbo yang menggantikan mesin V8 tahun ini, membuat setiap tim menghabiskan dana lebih dari US$ 30 juta.

"Saya setuju dengan mesin yang ramah lingkungan," ujar Mosley. "Kesalahannya adalah tidak meminta tim besar membatasi pengeluaran mereka per-musim."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER