PIALA DUNIA 2018

Rusia-Ukraina Pisah Grup di Piala Dunia 2018

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2014 05:48 WIB
Rusia dan Ukraina akan ditempatkan di grup terpisah pada Piala Dunia Rusia 2018 sehubungan meningkatnya ketegangan antara kedua negara belakangan ini.
FIFA menyatakan Rusia dan Ukraina akan berada dalam grup yang terpisah pada Piala Dunia 2018 mendatang. (CNN Indonesia/jcamilobernal)
Moskow, CNN Indonesia -- Russia dan Ukraina akan ditempatkan dalam grup yang berbeda dalam Piala Dunia 2018 nanti jika hubungan kedua negara tidak kunjung membaik serta Ukraina memenuhi persyaratan mengikuti ajang sepak bola dunia tersebut.

Hal itu disampaikan oleh FIFA, Selasa (28/10). Hubungan kedua negara memang tidak begitu baik dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, FIFA membantah jika disangkutkan dengan komentar Presiden FIFA Sepp Blatter terkait pertanyaan kepastian terpisahnya kedua negara. Seperti yang dikutip R-Sport, saat itu Blatter hanya menjawab "Anda dapat yakin akan hal itu,"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Sepp Blatter tidak menyatakan bahwa kedua negara akan tetap terpisah atau bahwa keputusan tersebut telah dibuat. Tampaknya ada kesalahan penerjemahan," ujar FIFA.

FIFA menjelaskan bahwa Blatter sebenarnya menjelaskan dalam setiap kampanye kualifikasi memiliki tujuan menghindari masalah terkait tim dengan tensi yang tinggi untuk selalu dapat diantisipasi.

Selanjutnya, FIFA menuturkan bahwa Blatter meminta agar masalah terkait kedua negara dilihat dari sudut pandang proses perkembangannya. FIFA menambahkan jika situasi geopolitik tetap seperti saat ini, maka federasi berhak memutuskan kedua tim tidak akan berada dalam kelompok yang sama.
"FIFA sepenuhnya mendukung Piala Dunia Rusia,"Sepp Blatter, Presiden FIFA


Blatter, dalam kunjungan ke Moskow untuk pembukaan resmi lambang Piala Dunia Rusia, mengatakan politik seharusnya tidak bercampur dengan olah raga, termasuk dengan pandangan memindahkan turnamen 2018 ke negara lain akibat konflik Rusia dan Ukraina.

"Boikot tidak pernah menghasilkan sesuatu dan tidak memiliki hal yang positif. FIFA sepenuhnya mendukung Piala Dunia Rusia," ujar pria 78 tahun tersebut kepada ITAR-news dan R-Sport.

Ia berujar menerima surat dari Amerika Utara dan ia menjawabnya dengan mengatakan bahwa masalah ini adalah tentang sepak bola. Ia mengaku percaya dengan negara Rusia dan pemerintahnya.

Blatter meminta media massa untuk membantu FIFA dalam meredam konflik antar kedua negara.

Ia mengambil contoh ketika Pertandingan Musim Dingin, tidak ada komentar buruk terkait kegiatan tersebut baik selama maupun setelah kompetisi.

"Rusia berada dalam sorotan media massa dunia. Sepak bola tidak hanya dapat menyatukan Rusia, tapi juga dapat menunjukkan ke seluruh dunia bahwa ini lebih kuat ketimbang gerakan protes," ujar Blatter.

Pujian untuk Persiapan

Blatter mengatakan ia senang dengan persiapan Rusia terkait turnamen yang akan dilangsungkan 2018 nanti.

"Dibandingkan dengan persiapan Brasil saat Piala Dunia 2014, Rusia lebih siap empat tahun sebelumnya dibandingkan mereka,"

Blatter menambahkan tempat playoff ketiga akan disimpan meskipun permintaan dari tim untuk ditiadakan.

"Kami tidak akan menyingkirkan itu. Ini sangat penting. Jika tidak ada tempat playoff ketiga, maka kepala UEFA, Michel Platini, tidak akan pernah membawa pulang medali perunggu. Permainan ini selalu berisi perjuangan yang baik," ujar pria asal Swiss tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER