London, CNN Indonesia -- Bos Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Greg Dyke, mengatakan bahwa laporan FIFA tentang korupsi di dunia sepak bola adalah sia-sia dan hanya menjadi lelucon.
Dyke mengeluarkan komentar ini setelah Michael Garcia, penyidik independen yang melakukan investigasi terhadap praktek suap dalam proses pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, marah dan berkata bahwa FIFA salah menginterpretasi laporannya.
"Keseluruhan proses ini adalah sebuah lelucon," kata Dyke kepada BBC Sport, sembari menambahkan bahwa hal ini terlihat "buruk untuk FIFA."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis (13/11) malam, Dyke secara eksklusif berbicara kepada BBC Newsnight bahwa ia juga tidak bisa menganggap laporan itu secara serius.
Kesimpulan laporan yang dikeluarkan FIFA menyatakan bahwa Qatar dan Rusia bersih dari segala tuduhan korupsi.
Kesimpulan setebal 42 halaman tersebut adalah ekstraksi yang dibuat hakim Hans-Joachim Eckert dari laporan setebal 430 halaman yang dikirimkan Garcia kepada FIFA.
Untuk melakukan penyelidikan, Garcia menghabiskan waktu 18 bulan dan mewawancarai pihak dari sembilan negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Garcia sendiri diminta FIFA utnuk melakukan penyelidikan secara independen, setelah muncul kabar bahwa ada dugaan suap yang dilakukan Qatar dan Rusia dalam mendapatkan hak sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Pada Juni lalu, Garcia telah mengirimkan laporan lengkap pada FIFA dan baru pada Kamis (13/11) FIFA mempublikasikan ekstraksi laporan tersebut.
Sejam setelah Eckert mempublikasikan kesimpulan laporan, Garcia angkat bicara dan menyatakan bahwa ada kesalahan pada interpretasi FIFA. Pengacara asal New York ini juga akan melakukan banding pada FIFA.
Dyke menuturkan bahwa pernyataan Garcia ini adalah hal serius bagi FIFA.
"Sekarang mulai tampak bahwa interpretasi terhadap laporan Garcia tidak dilakukan dengan adil, menurut Garcia sendiri."
"Ini terlihat jelek untuk FIFA, jika orang yang melakukan penyelidikan berkata bahwa hakim tidak secara benar menyampaikan hasil investigasnya.:
Lebih lanjut lagi, Dyke juga menyatakan bahwa FIFA adalah organisasi yang tidak bersih.
"Sudah bertahun-tahun sepak bola diduga dioperasikan dengan cara-cara kotor seperti itu. Saya tidak berpikir bahwa FIFA adalah organisasi yang bersih, dan hal ini sudah berlangsung lama."
Selain mengatakan kesimpulan laporan FIFA sebagai lelucon, Dyke juga mendesak agar FIFA mempublikasikan laporan utuh setebal 430 halaman.
Hal ini senada dengan yang dikatakan mantan pemimpin FA sebelum Dyke, Lord Triesman.
"Saya tidak pernah puas untuk melihat laporan disimpulkan oleh orang berbeda," ujar Triesman kepada BBC Sport. "Dewasa ini, publik berhak untuk melihat hal yang asli."