Wina, CNN Indonesia -- Akhirnya Brasil menutup tahun 2014 dengan rentetan hasil positif selama jeda internasional usai Piala Dunia 2014. Tim yang dilatih Carlos Dunga itu berhasil memetik enam kemenangan beruntung.
Kemenangan terakhir didapat setelah mengalahkan Austria 2-1 di Wina, Rabu (19/11) dini hari WIB. Namun, kemenangan yang didapat atas tim dari kawasan Eropa tengah itu tidak didapat dengan mudah.
Neymar dkk berhasil mencetak kemenangan lewat permainan keras yang negatif. Gol kemenangan Brasil pun dicetak pada ujung pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya bertanya-tanya kepada wasit apakah ia meninggalkan kartu kuningnya di rumah.Marcel Koller |
Roberto Firmino mencetak gol penentu kemenangan Brazil di akhir babak kedua.
Austria yang bermain lebih baik harus kebobolan lebih dulu pada menit ke-64 oleh David Luiz. Namun, tak berapa lama Aleksandere Dragovic berhasil menyamakan kedudukan jadi 1-1 pada menit ke-75.
Gol Dragovic itu mengakhiri rentetan cleansheet Brazil, yang belum kebobolan dalam lima pertandingan terakhir.
Di sisi lain, kekalahan dari Brazil ini menjadi kekalahan pertama Austria pada tahun ini. sebelumnya tim asuhan Marcel Koller ini belum terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir di tahun 2014.
BurukBanyak pihak yang menilai permainan tim Samba versus Austria adalah yang terburuk dalam enam laga terakhir. Brasil bermain dengan kreativitas rendah di Stadion Ernst-Happel tersebut.
Neymar dkk terlihat kesulitan untuk menguasai bola di hadapan tim lawan yang bermain lebih agresif. Tim Samba malah terlibat permainan fisik, degnan berkali-kali melakukan tekel keras kepada pemain Austria.
Padahal laga itu bertajuk pertandingan persahabatan.
Fernandinho cukup beruntung tidak dihukum kartu, setelah menyikut Veli Kavlak hingga luka di dekat mata pemain Besiktas itu mengeluarkan darah.
"Saya bertanya-tanya kepada wasit apakah ia meninggalkan kartu kuningnya di rumah," ujar Koller usai pertandingan. "Saya sangat terkejut dia (wasit) membiarkan mereka (Brazil) melakukan banyak pelanggaran tanpa memberikan kartu."
Dalam pertandingan yang dipimpin oleh William Collum, yang berasal dari Skotlandia tersebut, satu-satunya kartu yang keluar justru diberikan kepada pemain Austria, Rubin Okotie, pada menit keenam.
KaptenDi sisi lain, ketegangan juga terjadi di kubu Brasil. Lengan Neymar kembali dilingkarkan ban kapten oleh Dunga. Hal itu membuat Kapten timnas Brasil Thiago Silva menjadi tidak nyaman.
Silva baru melingkarkan ban kapten di lengannya pada pertandingan versus Austria itu setelah Neymar keluar dari lapangan.
Namun, hal itu segera ditengahi Dunga. Seperti dilansir The Guardian, mantan kapten Brasil saat menjadi juara Piala Dunia 1994 itu menyatakan tim Samba membutuhkan lebih dari satu pemimpin di dalam lapangan.
"Hal yang paling penting adalah bukan siapa kaptennya, tetapi siapa yang memimpin. Kemarin saya sudah bilang dan saya ulang lagi di sini bahwa kami menginginkan beberapa pemimpin," ujar Dunga.