KORUPSI DI SEPAKBOLA

Pejabat Inggris Desak Transparansi FIFA

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2014 10:47 WIB
Pemerintah Inggris meminta FIFA mempublikasikan temuan penyelidikan proses bidding Piala Dunia 2018 dan 2022 yang diduga penuh tindak korupsi.
Pejabat pemerintahan mendesak Presiden FIFA Sepp Blatter untuk membuka semua temuan kasus dugaan korupsi di FIFA. (GettyImages/Robert Cianflone)
London, CNN Indonesia -- Sekretaris Negara untuk Budaya, Media dan Olahraga Inggris, Sajid Javid telah menulis surat kepada Presiden Badan Sepak Bola Dunia (FIFA), Sepp Blatter yang berisi desakan untuk segera mempublikasikan laporan penyelidikan proses penawaran (bidding) Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada publik.

Javid mengimbau agar Blatter dan FIFA mengungkapkan seluruh laporan penyelidikan tersebut agar kredibilitas badan sepak bola dunia ini pulih. "Tanpa mengungkap laporan secara lengkap, kredibilitas FIFA dan dunia sepak bola akan tercoreng," kata Javid.

Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Dyke juga telah menulis surat senada seperti Javid. Dalam suratnya, Dyke mengatakan kalau FIFA tidak bisa terus menerus menutupi masalah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mendesak FIFA, namun FA mengatakan tidak berniat memboikot penyelenggaraan turnamen sepak bola di Rusia dan Qatar itu.

Sejauh ini, FIFA hanya menerbitkan ringkasan penyelidikan sejumlah 42 halaman. Javid berpendapat, intisari pendek tersebut hanya membuat publik mempertanyakan kembali independensi dan transparasi FIFA.

Ringkasan laporan penyelidikan dugaan korupsi mengenai proses bidding diterbitkan oleh Hakim FIFA, Hans-Joachim Eckert, pada 13 November dan menyatakan bahwa Rusia dan Qatar bersih dari dugaan korupsi.

Namun, menurut Michael Garcia, pengacara asal Amerika Serikat yang melakukan penyelidikan dugaan korupsi itu sejak dua tahun yang lalu, ringkasan laporan tersebut tidak lengkap dan salah tafsir.

Baca Juga Kronologis Kasus: Awal Mula Investigasi di Piala Dunia 

Untuk menengahi masalah tersebut, Kepala Audit FIFA, Domenico Scala akan menguji kembali semua temuan Garcia dan Eckert.

Scala kemudian akan memutuskan kelanjutan penyelidikan kepada Komite Eksekutif FIFA, yang kemudian akan melakukan pemungutan suara kepada seluruh anggotanya.

Sponsor 'Enggan' Menyokong

Terkait dugaan korupsi bidding di tubuh FIFA, perusahaan sponsor seperti Emirates dan Sony baru-baru ini menghentikan kontrak mereka dengan FIFA.

Sponsor lain seperti Coca Cola, Mc Donalds, Adidas dan Visa juga mengeluarkan kritik tajam terhadap FIFA.

Sekjen FIFA Jerome Valcke mengatakan kalau pengunduran diri sponsor tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan FIFA, namun dengan munculnya masalah ini akan butuh waktu bertahun-tahun bagi FIFA untuk membangun kembali reputasinya.

Valcke mengatakan kalau para sponsor yang mengundurkan diri bukan akibat isu dugaan korupsi yang merebak.

"Hanya satu detik untuk menghancurkan reputasi dan bertahun-tahun untuk membangunnya kembali. Kami akan bekerja keras untuk hal tersebut," ujar Valcke.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER